Jepara – Kamis, 18 Mei 2017 di The Bandungan Hotel Semarang, Hj Afifah Hikmawati, S.Ag, MM dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara dinobatkan sebagai Penyuluh Teladan Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 dengan nilai 309,66. Tema yang diangkat adalah “ Upaya Membangun Kewirausahaan Umat pada Majlis Taklim Sakinah Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Dalam seleksi ini diikuti oleh 35 kabupaten/ kota se Provinsi Jawa Tengah. Adapun urutan kejuaraan dalam seleksi tahun ini juara II kabupaten Batang, Kabupaten Tegal Juara III. Sedangkan harapan I, II dan III masing – masing dari Kabupaten Sragen, Demak dan Kabupaten Semarang.
Kesuksesan ini menyusul juniornya juara Penyuluh Teladan III Tingkat Nasional Tahun 2016 Siti Choiriyah, S.Ag yang mengangkat tema “ Optimalisasi Zakat dalam membangun kemaslahatan Umat di Kabupaten Jepara “ menjadi kebanggaan sendiri, karena dua tahun berturut- turut Kabupaten Jepara meraih sukses di ajang seleksi inovasi bidang kepenyuluhan dalam mengimplementasikan tugas dan fungsi ( tusi) seorang Penyuluh Agama Islam di tengah- tengah umat. Harapan Kepala Seksi Bimas Islam Kankemenag Jepara Drs. H. Djalal Suyuti, M.PdI semoga keberhasilan dalam dua tahun berturut- turut ini memberi motivasi kepada para Penyuluh lainnya untuk lebih giat dan tekun dalam membangun kreativitas kepenyuluhan/
Dalam penilaian seleksi Penyuluh Teladan Tahun ini ditekankan pada tiga aspek penilaian yaitu penilaian portofolio, makalah dan presentasi. Penilaian portofolio erat kaitannya dengan loyalitas, prestasi dan pengabdian. Sedangkan makalah dan presentasi berkaitan dengan kelompok binaan yang dikembangkan dengan melihat alasan membidik kelompok binaan, strategi yang dilakukan, hasil yang dicapai, kendala yang dihadapi, evaluasi untuk langkah perbaikan dan rencana ke depan sebagai program yang ingin dilaksanakan.
Dari binaan yang diangkat oleh “ Mbak Pipik” begitu sapaan akrabnya ingin mewujudkan masjlis taklim yang berbasis wirausaha khususnya usaha Troso di kampungnya, di mana majlis taklim ini menjembatani antara kesenjangan pengusaha tenun dan pekerja untuk bisa menyatu dalam ikatan ukhuwah. Sehingga mereka saling mensupport antara satu dengan lainnya untuk mendukung usaha masing- masing yang tidak saja bergerak dalam industri tenun ikat saja, tetapi merambah kuliner khas Jepara. Strategi kewirausahaan yang dilaksanakan adalah menjalin kemitraan dengan BP2KB dengan UPPKSnya, Lembaga Perbankan. Untuk menunjang marketingnya dilakukan berbagai ekspo (pameran) baik tingkat kabupaten, provinsi dllnya.. Selamat dan Sukses untuk Pokjaluh Kemenag Jepara. (SC Muslim/bd)