Semarang – Terorisme masih menjadi masalah penting yang harus secepatnya ditanggulangi di negeri ini. Salah satu upaya yang cukup meraih keberhasilan adalah model pendampingan dengan metode disangengement, yaitu metode yang bertujuan merubah perilaku rentan kekerasan menjadi toleran dan moderat, tutur Syarif Hidayatullah, selaku penyuluh agama Islam saat mendampingi binaannya yaitu para eks napi terorisme bertemu audiensi dengan Wakil Walikota, Heaverita G. Rahayu di Balaikota Semarang pada Jum'at (15/1).
“Tujuan bertemu dengan ibu Wawali ini adalah agar melibatkan pemerintah daerah dalam mengentaskan para eks napiter agar benar-benar dapat diterima di masyarakat dan sekaligus dapat memperkuat komitmen mereka kepada NKRI”, imbuh Syarif, yang juga sebagai Sekretaris FKUB ini.
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Ita, sapaan akrabnya, sangat terbuka dan hangat menyambut kehadiran eks napiter tersebut atas nama Yayasan Persadani (Putra Persaudaraan Anak Negeri). Beliau dengan ramahnya menyampaikan beberapa program andalannya dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, salah satunya urban farming.
“Program ini sederhana, yaitu mengajak langsung warga berlatih cocok tanam di lahan terbuka dalam rangka menciptakan ketahanan pangan”, gagas bu Ita.
Dengan adanya audiensi ini diharapkan para eks Napiter semakin kuat posisi dan perannya di masyarakat sekaligus menambah rasa saling peduli sebagai saudara sesama bangsa dan negara serta berubah perilakunya menuju insan yang moderat, sebagai wujud dari semaian program moderasi beragama selama ini. (sh/rf).<!–/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_210115_150836_069.sdocx–>