EMIS, ruhnya madrasah untuk tingkatkan Prestasi Siswa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang — Pada tahun 2015 ini, pengisian data Education Management Information System (EMIS) dituntut untuk lebih akurat dan lengkap. Pengisian EMIS tahun ini harus menambah beberapa variabel baru, di antaranya variabel data profil madrasah dan data siswa secara detail.

Oleh kareanya itu, operator EMIS diimbau untuk lebih teliti dalam memenuhi isian EMIS sesuai dengan data di lapangan. Ketatnya aturan ini tak lain ditujukan agar kebijakan yang diambil bisa tepat sasaran, efektif, dan efisien.

Demikian disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang Atho’illah, dalam acara Sosialisasi Penguatan Pengisian EMIS beberapa waktu lalu di aula Setda Pemkab Rembang. Atho’illah mengatakan, EMIS merupakan ‘ruh’nya madrasah. Dikatakan ‘ruh’ karena EMIS memuat segala hal yang menyangkut madrasah. Mulai dari sarana prasarana, siswa, pendidik, tenaga kependidikan, lokasi madrasah, profil madrasah, ijin operasional, dan lainnya.

“EMIS itu ruh yang menghidupkan madrasah. Maju tidaknya sebuah madrasah, semua berawal dari EMIS. Oleh karena itu, pengisian EMIS harus tepat dan akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan,” tandas Atho’illah.

Dikatakannya pula, capaian prestasi siswa juga merupakan output dari EMIS. Ketepatan dalam mengisi data EMIS akan berpengaruh dengan pengelolaan pendidikan di madrasah yang akan berdampak dengan kualitas akademik siswa. “Kami harap, peningkatan kualitas data EMIS ini akan menghasilkan pendidikan yang lebih maju, dan lulusan madrasah yang berprestasi,” sambung Atho’illah.

Acara yang dihadiri oleh sekitar 100 operator EMIS tingkat MI, MTs, dan MA baik negeri maupun swasta se-kabupaten Rembang ini menghadirkan narasumber staf Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Dony Aldise.

Dijelaskan Dony, pengisian EMIS tahun ini memang lebih komplit. Contohnya ada beberapa variabel yang ditambahkan dalam pengisian data profil madrasah. Antara lain, jarak madrasah dengan lembaga lain, luas tanah menurut status kepemilikan dan sertifikat, luas tanah menurut jenis penggunaan, sumber air bersih, penambahan jenis data sarpras, dan lainnya.

Sementara penambahan variabel data siswa antara lain NIK, kelas paralel, rangking siswa, nomor absen, data keluarga, jarak rumah siswa ke madrasah, dan lainnya. Dony mengharapkan, komplitnya isian EMIS ini akan tetap dipenuhi secara akurat, apa adanya. Dia juga menegaskan, pengiriman data EMIS harus tepat waktu. Jika tidak, maka akan menghambat penyaluran dana BOS.—Shofatus Shodiqoh