Boyolali (PHU) – ESQ sebuah singkatan dari Emotional Spiritual Quotient, yang merupakan gabungan EQ dan SQ, yaitu penggabungan antara pengendalian kecerdasan emosi dan spiritual. ESQ atau kecerdasan emosi dan spiritual yaitu cara kita menggunakan makna, nilai, tujuan, dan motivasi spiritual dalam proses berpikir kita (IQ) dan proses merasa kita (EQ) dalam membuat keputusan serta dalam berpikir atau melakukan sesuatu. Manfaat yang didapat dari ilmu ini adalah tercapainya keseimbangan antara hubungan horizontal (manusia dengan manusia) dan vertikal (manusia dan Tuhan) yang dapat membuat kita lebih percaya diri dalam melakukan sebuah tindakan, dijelaskan secara gambling oleh trainer ESQ wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, Nofel Windo, dihadapan peserta pelatihan terintegrasi petugas haji tahun 1438 H/2018 M di Asrama Haji Donohudan, Rabu (02/04/2018).
’’Kita juga memiliki ESQ tour yang menangani haji dan umroh, dan pernah mendapatkan penghargaan dari Abu Dhabi Award sebagai operator haji umroh terbaik di tahun 2016,’’ dijelaskan pria kelahiran tahun 1982 ini.
Nofel menceritakan pengalamannya dalam berhaji dan saat menjadi pembimbing dalam mendampingi jemaahnya dalam pelaksanaan ibadah di tanah suci. Dijelaskan juga bahwa dalam bertugas untuk mendampingi jemaah haji diperlukan sikap yang terbaik dalam melayani jemaah seperti responsif, cepat tanggap, disiplin, sabar, ikhlas, kerjasama, tanggungjawab, memberikan sikap yang terbaik, gigih dan mengabdi.
’’Banyak dari kita yang sudah sering berhaji, tetapi tidak tahu maknanya. Pada sumber daya manusia terdapat tiga komponen utama, yaitu keterampilan, pengetahuan dan sikap atau attitude. Untuk keterampilan dan pengetahuan komposisinya hanya berkisar 20 persen sedangkan attitude mendominasi sebanyak 80 persen. Disebutkan dalam Al Qur’an, bahwa sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri,’’ katanya.
Dia menjelaskan petugas haji dianalogikan dengan contoh dua orang tukang batu yang sedang membangun sebuah rumah. Dua orang ini mempunyai tujuan yang beda dalam membangun rumah. Yang satu bertujuan hanya ingin mendapatkan materi sedangkan yang satunya lagi berorientasi untuk memberikan kenyaman bagi orang lain yang telah dibangunkan rumah olehnya.
’’Yang hadir disini semoga akan menjadi jalan hidayah untuk kemabruran haji seseorang,’’ ujar Nofel.
Meskipun acara berlangsung sampai larut malam, peserta masih tetap memperhatikan dengan seksama materi-materi yang di sampaikan trainer ESQ dengan apik. Di akhir sesi, trainer berusaha membangun spiritual dari seluruh peserta dengan menyampaikan afirmasi-afirmasi spiritualnya kepada seluruh peserta ditambah dengan suasana sendu yang dibangun oleh tim ESQ dan panitia dengan memadamkan seluruh lampu penerangan yang ada di aula. Tidak sedikit dari peserta yang menitikkan air mata saat trainer menutup acara dengan doa di akhir acara.
’’Lembutkanlah hati kita dihadapan Allah, berterima kasihlah atas apa yang telah diberikan oleh Allah,’’ pungkasnya. (djs).