Mungkid – Forum Kormunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang melakukan studi digitalisasi dakwah di Studio FKPAI Borobudur Menyapa, Rabu, (12/01/2022). Studio FKPAI Borobudur Menyapa, merupakan rumah produksi yang dikelola Penyuluh Agama Islam KUA Kec. Borobudur Kab. Magelang.
Maskuri, selaku Koordinator rombongan bersama 8 (delapan) orang Penyuluh lainnya ingin belajar inovasi metode kepenyuluhan berbasis virtual digital live streaming yang disiarkan melalui kanal media sosial Youtube, Instagram, dan Facebook dari studio FKPAI Borobudur Menyapa.
Maskuri menyampaikan keinginannya untuk belajar tentang apa dan bagaimana teknis siaran Podcast FKPAI Borobudur Menyapa.
“Kami dengan niat silaturahmi ingin belajar tentang apa dan bagaimana secara teknis maupun non teknis produksi siaran Podcast dilakukan. Dengan harapan, masyarakat netizen bisa menerima dan menyimak dakwah melalui konten-konten kreatif yang menyejukkan lewat media sosial. Sehingga dakwah itu tidak sekedar bicara surga dan neraka melainkan juga menguatkan ekonomi umat dan moderasi beragama,” lanjut Maskuri.
Kasi Bimas Islam, Ahmad Musa, menyampaikan apresiasi atas semangat kehadiran FKPAI Kecamatan Pecalungan Kab. Batang melakukan studi literasi digital.
“Semoga kegiatan ini menjadi salah satu upaya meningkatkan kapasitas Penyuluh Agama Islam dalam menyiarkan moderasi beragama dengan metode siaran digital-virtual melalui kanal media sosial,” katanya.
Atok Rahman Hakim, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Borobudur sekaligus pengagas dan pengelola Studio FKPAI Borobudur Menyapa menyampaikan telah terjadi perubahan gaya hidup masyarakat khususnya kalangan milenial dan pelajar atau santri sebagai dampak Pandemi COVID-19.
“Perlu dilakukan inovasi kepenyuluhan, yang semula dilakukan dengan metode face to face, kemudian dikembangkan menggunakan metode virtual digital live streaming melalui saluran media sosial seperti Youtube, Instagram, dan Facebook dari studio FKPAI Borobudur Menyapa oleh Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Borobudur,” kata Atok.
“Kita berharap agar literasi digital tersebut memperkuat syiar kepenyuluhan dan menjadi media sinergi lintas sektoral di wilayah binaan Kecamatan di Kabupaten Magelang. Tentu hal ini sejalan dengan program Menteri Agama yaitu transformasi digital dan moderasi beragama,” lanjutnya. (m45k/Sua)