Wonogiri – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Wonogiri, H, Sutopo Broto beserta sekretaris dan di dampingi Kepala Kesbangpol, Sulardi dan jajaran melakukan kegiatan studi banding ke FKUB kabupaten Sragen, Selasa (16/02).
Kegiatan bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang adsministrasi pengelolaan dana hibah dari pemerintah kabupaten serta menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang formula dan desigh kerukunan umat beragama di Sragen sehingga bisa sebagai bahan kontribusi dalam upaya pembangunan mental, menjunjung tinggi toleransi dan memperkokoh persatuan, kesatuan di Kabupaten Wonogiri.
Menurut Ketua FKUB Wonogiri, H. Sutopo Broto, kegiatan di lakukan di kabupaten Sragen dengan alasan bahwa FKUB Kabupaten Sragen tahun ini (2021) meraih penghargaan dalam penganugrahan Harmony Award 2020 oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Penghargaan diserahkan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas kepada Ketua FKUB Sragen, Mustaqim dalam acara Upacara Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-75 Kemenag RI, di Kantor Kemenag RI Jakarta. Penghargaan tersebut diraih FKUB Sragen karena dinilai berhasil dalam berkontribusi untuk menjaga kerukunan antar umat beragama di wilayah Sragen.
Rombongan FKUB dan Kesbangpol di terima pengurus FKUB Kabupaten Sragen, Ruang pertemuan kantor FKUB. Dalam paparannya Ketua FKUB Sragen, H. Mustaqim. Atas kiprahnya, FKUB Sragen meraih penghargaan dalam penganugrahan Harmony Award 2020. Saat ini FKUB Kab. Sragen di percaya menjadi lembaga yang secara masif menyampaikan sosialisasi atau kampanye kerukunan ke berbagai lini.
“Alhamdulilah kegiatan sosialisasi tentang SKB 3 menteri dan kerukunan umat sudah sampai tingkat desa, bahkan tahun ini di rencanakan samapi tingkat RT / RW termasuk kepada perguruan pencak silat. Sedang kegiatan di topang oleh pemerintah kabupaten Sragen lewat hibah APBD dan juga bantuan dari Kementerian Agama,” jelas H. Mustaqim.
Sedangkan Kasubbag TU Kankemenag Wonogiri, H. Haryadi mengapresiasi kegiatan tersebut, dan berharap kegiatan bisa bermanfaat dan utamanya menambah wawasan. Masalah kerukunan dan toleransi menjadi hal utama, mengingat sikap toleransi dan kerukunan umat beragama merupakan salah satu modal dasar untuk suksesnya program pembangunan dan memperkokoh kesatuan berbangsa dan bernegara.
“Kementerian Agama sebagai institusi pemerintah yang mempunyai visi Terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera lahir dan batin dengan salah satu misinya, yaitu meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan kerukunan umat beragama selalu membangun sinergi dengan berbagai pihak, utamanya FKUB sebagai Forum Kerukunan Umat beragama yang di dalamnya beranggotakan tokoh dari berbagai agama,” jelas Hariyadi.(mursyid/Sua)