Surakarta – Madrasah Aliah Negeri (MAN) 2 Surakara menyelenggarakan Workshop Strategi dan Model Pembelajaran dalam Implementasi kurikulum 2013 diikuti 80 guru, di Hotel The Margangsa Surakarta, Jalan Kebangkitan Nasional Nomor 9, Solo, Rabu, (4/10).
Kepala MAN 2 Surakarta, Slamet Budiyono, mengatakan pelaksanaan workshop ini baik dan harus diadakan untuk penyegaran bagi seluruh guru MAN 2 Surakarta, dalam menerapkan kurikulum 2013 yang sesungguhnya.
“Untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan kecerdasan dalam berorganisasi khususnya di MAN 2 Surakarta,” papar Budiyono.
Kecerdasan tersebut, kata dia, diantara kesadaran saling membantu pekerjaan sesama, partisipasi sesama anggota organisasi, meringankan problem sesama teman, melebihi tugas pokok seksi, membloking isu yang negatif.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta, Muslim Umar, mengungkapkan kegiatan ini harus ada hasil, dengan cara ada action melakukan perubahan dan mindset.
“Dulu guru tidak terlalu diminati sebagai cita-cita, namun sekarang banyak lulusan SLTA jika ditanya ingin jadi guru,” paparnya.
Menurutnya, kurikurim 2013 tidak asing bagi guru yang dibentuk oleh sistem, dimana siswa harus lebih aktif di banding guru. Ada 3 aspek yang harus diperhatikan, yakni pengetahuan/pemahaman keterampilan, dan Sikap.
Muslim menambahkan, dalam kurikulum 2013 kecakapan guru dan gaya mengajar harus bisa diterima oleh siswa. Karena sering kali ditemui ketika guru mengajar tidak diikuti oleh belajar siswa.
“Perlu strategi pembelajaran dengan membatasi durasi waktu presentasi hanya 30 %, sisanya untuk siswa dan harus maksimal. Sampaikan materi untuk melibatkan siswa,” paparnya.
Selanjutnya Muslim menutup dengan dengan slogan yang juga merupakan jargon madrasah adalah, yaitu madrasah idolaku, madrasah kebanggaan ku, madrasah lebih baik, lebih baik madrasah.
Dalam menyampaikan materinya, salah satu narasumber, Drs Wunarno MPd, mengatakan kurikulum 2013 itu ada sisi kelebihan nya dibanding dengan kurikulum sebelumnya yaitu lebih memberdayakan dan lebih visioner.
“Tiga hal akan dicapai kurikulum tersebut yaitu karakter, literasi, dan kompetensi,” tegasnya.
Selanjutnya dia menambahkan, mengerjakan itu harus lebih apa kita dapatkan, yang 3R (Read, write, arithmetic) menuju 4C (Critical tinking, Creative, Komunikatif, Kolaborasi). (ma2-rma/Wul)