Wonosobo – Kepala Madrasah dan Guru atau Pendidik merupakan tokoh sentral dalam peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan. Perannya sangat strategis dalam upaya mewujudkan sekolah/Madrasah yang mampu membentuk insan Indonesia yang cerdas dan Kompetitif. Dalam upaya mengoptimalkan peran Madrasah tersebut, Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo adakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Sistem Pendidikan dan Pengelolaan Madrasah pada hari Senin (19/03) kemarin. Acara tersebut di gelar di Aula Kementerian Agama Kabupeten Wonosobo dan diikuti oleh seluruh pihak Madrasah Aliyah di Kabupaten Wonosobo.
Pada dasarnya, pengelolaan madrasah tidak hanya bertumpu pada insfrastruktur tetapi lebih di tekankan pada sdm pendidik. Dedikasi seorang guru yang tinggi dirasa akan menghantarkan kesuksesan sebuah madsrasah. Menurut kepala kementerian agama kabupaten wonosobo saat mengisi kegiatan tersebut menjelaskan, ada bebrapa langkah untuk menerapkan sistem pendidikan di madrasah agar mampu bersaing dalam dunia pendidikan secara umum, yakni dengan menerapkan beberapa sistem diantaranya penguatan sistem pendidikan berbasis ramah pada anak didik, menumbuhkan guru inspirasi, dan lain sebagainya.
“Mendesain pola pendidikan menjadi jurus jitu untuk merubah paradikma seorang guru yang masih menggunakan sistem pendidikan konfensional. Sistem pendidikan ramah terhadap anak merupakan paket dari desain pendidikan yang di canangkan oleh pemerintah, hal ini sangat di perlukan sebagai implementasi kurtilas yang mengedepankan kreatifitas siswa dan guru hanya sebagai fasilitator. Desain pendidikan ini tentunya dengan mempertimbangkan karakteristik siswa dan kearifan lokal. Kemudian dari konsep pendidikan ramah anak ini, perlahan juga harus di imbangi dengan pola pikir gurunya, dimana peran madrasah sangat sentral yakni harus menumbuhkan guru inspirasi. Guru di jaman now seakan mau tidak mau harus dituntut menjadi multi talenta. Tidak hanya menjalankan tugas sesuai dengan tupoksi saja namun harus kreatifitas,inovatif dan peka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, jangan mau menjadi guru yang biasa-biasa saja," jelasnya.
Kemudian pihaknya juga menambahkan, bahwa guru harus mampu untuk menyikapi perubahan kurikulum dengan maksimum tingking,
“Perubahan dalam dunia pendidikan di indonesia akan berimbas pada pelaksaan pendidikan di daerah, jangan jadikan perubahan itu sebagai dalih utama untuk guru malas menyikapi perubahan, justru harus di sambut dengan semangat yang tinggi dan pemikiran yang positif dan harus memiliki visi dan misi untuk merancang sebuah perubahan jaman dengan bijak sebelum digilas oleh perkembangan jaman," tambahnya.
Pihaknya juga berharap, selain menerapkan beberapa sistem yang sudah ia beberkan, agar guru tidak lupa untuk selalu menjadikan al-quran sebagai pedoman pendidikan.
“Sumber dari segala ilmu adalah alqur’an, dalam dunia pendidikan pun tak lepas dari isi kandungan dalam ayat-ayat al-quran,sudah seyogyanya seorang pendidik juga menjadikan al-quran sebagai referensi ilmu yang di terapkan dalam pendidikan di indonesia,” pungkasnya. Ps-ws/rf