Ungaran – Seorang guru dikatakan profesional apabila ia mampu menguasai bahan atau materi yang akan diajarkan; selalu mengembangkan kemampuan yang dimiliki secara berkelanjutan serta memiliki komponen – komponen tertentu sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh profesi keguruan. Demikian ungkapan yang disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang Muhdi saat memberikan pembinaan kepada guru-guru madrasah non PNS se-Kecamatan Kaliwungu dan Tengaran di MI Sruwen, Selasa (17/04).
Menurut Muhdi, seorang guru baik PNS maupun non PNS sama-sama punya kewajiban untuk mendidik dan mencerdaskan anak Bangsa. Untuk itu, para guru diminta untuk selalu menerapkan semboyan Ki Hajar Dewantara “Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” dalam dunia pendidikan.
Ing Ngarso Sung Tulodho artinya guru sebagai seseorang yang berada di depan harus bisa memberi suri tauladan dan contoh yang baik bagi peserta didiknya. Adapun Ing Madyo Mangun Karso diartikan bahwa disela-sela kesibukannya mengajar, seorang guru juga harus bisa membangkitkan semangat belajar anak didiknya. Sedangkan Tut Wuri Handayani punya maksud seorang guru harus bisa memberikan dorongan moral kepada para siswa agar apapun dan dimanapun berada agar tetap bermanfaat untuk semua.
Dalam kesempatan yang sama Muhdi juga menghimbau agar tunjangan sertifikasi guru yang selama ini sudah diperoleh dijadikan spirit dan motivasi untuk senantiasa mengembangkan kompetensi diri mewujudkan pendidikan madrasah yang semakin maju baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
“Tentu hal ini saling berkaitan. Sebab bila kualitas madrasahnya baik maka akan semakin banyak pula siswa yang menginginkan sekolah di tempat tersebut. Berikutnya dengan banyaknya siswa dalam beberapa rombel, JPL guru akan terpenuhi yang kemudian imbasnya TPG akan dibayarkan,” jelas Muhdi.
Diakhir sambutan, Muhdi berpesan kepada guru-guru madrasah yang hadir dalam kesempatan tersebut untuk mulai membiasakan diri gemar membaca dan menulis baik artikel, makalah ilmiah maupun Penelitian Tindakan Kelas (PTK). “Membaca dan menulis itu penting, utamanya bagi seorang guru. Sebab dengannya akan menambah wawasan dan menumbuhkan ide-ide kreatifitas. Untuk itu tidak ada kata terlambat. Mari kita mulai dari sekarang dan tidak menunda-nundanya lagi,” pungkasnya.(shl/gt)