Gusmen Ajak para ASN Kemenag untuk Tidak Terlibat Politik Praktis

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

 

Solo (Humas) – Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Penguatan Moderasi Beragama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) serta Penandatanganan Prasasti Pembangunan gedung balai nikah dan manasik haji, pembangunan gedung madrasah, pembangunan gedung pusat layan haji dan umrah terpadu sumber dana SBSN tahun 2022, Selasa (28/2) di The Sunan Solo.

Gedung SBSN se – Jateng ini diresmikan oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas ditandai dengan Penanda tanganan prasasti.

Menag dalam sambutan menyampaikan apresiasi kepada Kakanmenag, Kepala Madrasah, Kepala KUA atas kerja kerasnya dan kerja cepatnya dengan baik dan lancar. “SBSN rata-rata berjalan dengan baik tepat waktu, walau masih ada kendala di tingkat madrasah,” kata Gusmen.

a mengajak kepada para ASN di Kementrian Agama seluruhnya untuk tidak pernah menjadi para pihak dalam kontestasi politik praktis, tidak boleh terlibat apalagi melibatkan diri dalam politik praktis.

“Kita memasuki tahun politik di mana kepentingan menjadi pusat grafitasi dari pergerakan semua elemen masyarakat. Kita juga punya masa lalu di mana efeknya hingga hari ini masih terasa. Saya menyampaikan kepada seluruh ASN Kemenag untuk tidak menjadi atau melibatkan diri dengan politik praktis,” tuturnya.

Selanjutnya, Kepala Kantor Wilayah Musta’in Ahmad menyampaikan Gedung Sumber dana SBSN yang telah selesai dibangun pada tahun 2022 berjumlah 48 bangunan.

Lebih lanjut dirinya juga menyampaikan upaya yang telah dilakukan membumikan moderasi beragama di semua kalangan warga di Jawa Tengah. Dengan tujuan menumbuhkan kesadaran swakarsa seluruh warga masyarakat, telah diprakarsai program inovasi melalui Pelembagaan Kerukunan Umat Beragama sampai level terkecil (tingkat RT) dengan memasukkan seksi kerukunan pada Kepengurusan tingkat RT. Inovasi ini telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2022.

“Kami membentuk gugus tugas dengan garda terdepan para Penyuluh Agama dari semua agama, untuk menyapa lebih dekat dan merangkul warga dengan sebutan Gerakan MERAH MARUN “Menyemai Ramah untuk Masyarakat Rukun”,” imbuhnya.

RF