Wonogiri – Saat ini para tenaga pengolah data informasi Pendidikan Agama Islam harus dapat melaksanakan tugasnya secara optimal untuk tercapainya akurasi data dan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam dalam hal pelayanan penguatan data.
Urgensi pendataan berfungsi untuk menyediakan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu untuk digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan, perencanaan dan penyusunan anggaran. Juga bertujuan untuk memperbaiki kekurangan/membenahi data-data yang ada pada lembaga agar memperoleh data yang akurat, valid dan akuntabel sehingga di harapkan semua data benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan, dan yang lebih penting lagi data yang diisikan harus akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Hal tersebut di tegaskan Ka. Kankemenag Wonogiri, H. Subadi, dalam acara workshop penguatan data pendidikan agama Islam, akhir bulan lalu di Hotel Diafan Wonogiri yang diikuti 40 peserta dari unsur GPAI baik SD/SMP/SMA/SMK di Kabupaten Wonogiri.
Dalam menyusun data dan informasi lembaga pendidikan keagamaan menurut Ka. Kankemenag harus valid karena sebagai tolok ukur dan perencanaan dimasa mendatang. Dengan data yang akurat dan valid, maka pengembangan lembaga lebih terstruktur dan lebih mudah
“Di era digital seperti ini tidak ada alasan lagi untuk tidak bisa mengoperasikan komputer/laptop. Sehingga tidak ada lagi istilahnya sulit dalam input dan terlambat dalam pengumpulan data, lembaga keagamaan tinggal input dalam aplikasi yang telah tersedia,” harap Subadi.
Sedangkan Kasi PAKIS kankemenag Wonogiri, Sarwono, saat di temui di ruangnya, senin (04/03) menyampaikan bahwa, kegiatan koordinasi dan pengumpulan data seperti ini bisa menjadikan ajang silaturrahim antar lembaga, saling sharing bersama dan pengumpulan data tepat waktu serta bisa didapatkan data lembaga pendidikan keagamaan yang akurat.
Kegiatan Workshop tersebut menurut Sarwono bertujuan untuk peningkatan mutu dan kualitas data pendidikan agama Islam di Kabupaten Wonogiri, juga penyiapan dan penyediaan sumber daya tenaga penguatan data pendidikan Agama Islam yang profesional.
“Kedepan kepada para tenaga penguatan data pendidikan agama Islam, baik di SD/SMP/SMA/SMK harus terampil, cakap, memadai dan siap guna, mampu kerja cerdas, kerja keras serta kerja ikhlas,” harap Sarwono.(Mursyid-Heri/Sua)