HAB sarana evaluasi diri dan motivasi peningkatan kinerja

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar – Bertambahnya usia seseorang dan institusi memiliki makna yang dalam, tidak hanya sekedar makan-makan, potong tumpeng atau potong kue. Lebih dari itu, hari ulang tahun yang ditandai dengan bertambahnya usia harus dijadikan momen untuk bersyukur dan mengevaluasi diri. Apakah hidup yang selama ini dijalani sudah banyak memberi manfaat untuk lingkungan, membuat karya yang berguna atau hidup hanya sekadar hidup tanpa memiliki makna.

Di usianya yang ke 69, diharapkan Kementerian Agama bisa lebih mewarnai kehidupan beragama di Indonesia. Memberikan pelayanan yang terbaik terhadap pecatatan nikah, penyelenggaraan ibadah haji, pelayanan pendidikan agama dan bimbingan keagamaan lainnya. Disamping itu, dengan hadirnya tunjangan kinerja yang berlaku mulai pertengahan 2014 harus membawa perbaikan terhadap motivasi kerja dan kualitas kinaerja seluruh aparatur Kementerian Agama.

Malam Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama di Kabupaten Karanganyar ditandai dengan Khotmil Qur’an oleh pegawai dan takmir masjid Al Ikhlas yang berada di lingkungan kantor. Selepas membaca Al Quran, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar Musta’in Ahmad dan pemotongan tumpeng.

Saat menyampaikan sambutan, Musta’in meminta doa pada masyarakat sekitar kantor yang diwakili oleh takmir masjid agar Kementerian Agama menjadi lebih baik lagi dan lebih bermanfaat. Beliau juga berharap kinerja pegawai di jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar meningkat dan senantiasa dibimbing Allah SWT agar terhindar dari kesalahan dan fitnah.

“Kementerian Agama memiliki nilai atau budaya kerja yang sudah ditegaskan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Syaifudin, yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovatif, Tanggung Jawab dan Keteladanan. Budaya kerja itu diharapkan menjadi Ruh bagi seluruh pegawai Kementerian Agama saat menjalankan tugasnya”, ujar Mustain.

Mengingat perbedaan acara tasyakuran yang diselenggarakan pada tahun-tahun sebelumnya, Mustain menjelaskan alasannya pada masyarakat.

“Acara tasyakuran pada tahun ini berlangsung secara sederhana, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kami sudah tidak boleh melakukan pungutan dalam bentuk apapun kepada pegawai, baik itu berupa patungan, gotong royong atau lain sebagainya. Disamping itu, kami juga menjalankan instruksi Menteri Agama agar melaksanakan kegiatan secara sederhana”, jelas Mustain.

Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, memberikan hidayah dan jalan penuh berkah kepada kita semua dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam membangun Bangsa, Negara dan Agama melalui Kementerian Agama. (Hadi)