081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Hadapi Pergerakan Sistem Birokrasi, ASN Kemenag Harus Miliki Softskill dan Kecerdasan Finansial

Bandung (Humas) – Kepala Bagian Tata Usaha Wahid Arbani membuka secara resmi Rapat Koordinasi (Rakor) dan Capacity Building Bidang Penyelenggaran Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Provinsi Jateng di Hotel Sari Ater Kamboti Bandung, Kamis (24/10/2024). Rakor diikuti oleh Kepala Seksi PHU Kantor Kementerian Agama di 35 Kabupaten/Kota se-Jateng.

Rakor ini menjadi evaluasi atas pelaksanaan kegiatan Bidang PHU di lingkungan Kemenag Jateng selama satu tahun terakhir, serta untuk merumuskan teknis penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M. Ajang ini sekaligus sebagai pembekalan bagi seluruh peserta Rakor untuk memberikan pelayanan terbaik di penyelenggaraan ibadah haji kedepannya.

Dalam arahannya, Wahid sampaikan dua kemampuan yang harus dimiliki oleh ASN Kementerian Agama di era disrupsi dewasa ini. Kenyataanya pada tahun 2024 banyak perubahan yang terjadi, termasuk dalam penyelenggaran haji dan umrah.

“Berangkat dari pernyataan Profesor Rhenald Kasali, bahwa sekarang ini kita sedang memasuki era shifting dimana disrupsi perubahan menjadi cepat dan bergerak mengikuti 3S yaitu Surprise, Speed dan Sudden Shift,” tutur Wahid.

Dalam hal ini, indikator “suprise” ditandai dengan adanya pembentukan Badan Penyelenggaraan Haji yang berdiri di luar Kemenag di era kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto. Banyak perubahan dan pergeseran sistem ataupun fenomena dalam kehidupan birokrasi yang mendadak (sudden shift), cepat sekali (speed) dan membuat kita terkaget-kaget (surprise).

“Maka untuk menghadapi pergerakan perubahan yang sedemikian rupa, ASN Kemenag harus memiliki soft skill dalam berkomunikasi, berbahasa, public speaking yang didasari dengan integritas dan komitmen,” kata Wahid.

“Kemampuan yang tak kalah penting ialah kecerdasan finansial. ASN harus memahami pentingnya mengelola dan merencanakan keuangan dengan baik. Jangan sampai terjerumus dalam judi online maupun pinjaman online ilegal,” imbuhnya. (PS)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content