Wonogiri – Kepala KUA Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri beserta Jajarannya menghentikan sejenak aktivitas di ruang kerjanya dan bergeser di belakang kantor, tepatnya di samping Sumber Air Waung. Waktu menunjukkan pukul 10.00 pada hari Kamis, (20/5). Kepala KUA bersama jajaran langsung mengambil sikap tegap dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya serentak dengan di iringi irama gitar.
Hal itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-113. Kepala KUA Kec. Giriwoyo, H. Zaenal Arifin berharap momentum Hari Kebangkitan Nasional ini bisa menjadi kekuatan dan spirit untuk bangkit sebagai bangsa besar dan bisa kuat menghadapi pandemi. Alasan mengambil tempat di samping Sumber Air Waung karena tempat tersebut menjadi tempat publik dan sebagai sumber kehidupan masyarakat di waktu kemarau, karena dropping air untuk masyarakat wonogiri selatan biasanya di ambilkan dari sana.
Kegiatan tersebut dilakukan sesuai himbauan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, H. Musta’in Ahmad dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menanggapi hal tersebut Ka. Kankemenag Wonogiri, H. Cahyo Sukmana memberikan apresiasi, beliau juga menyampaikan tidak hanya ASN Kementerian Agama yang melaksanakan kegiatan tersebut, seluruh elemen masyarakat yang ada di lingkungan kantor-kantor Pemerintah di wilayah Provinsi Jawa Tengah juga merespons dengan melakukan hal sama.
Dalam kilasan sejarah, bahwa momentum hari Kebangkitan Nasional ini menjadi hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia, dimana pada tanggal tersebut merupakan hari lahirnya organisasi Boedi Oetomo (BO).
Budi Utomo sendiri merupakan organisasi yang bergerak dibidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan, tetapi tidak bersifat politik. Selain itu, hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum penguat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai kebhinekaan.
“Harapannya Dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara khidmat, sudah merupakan wujud untuk meneladani dan menghargai perjuangan para pendahulu bangsa. Sebab, mereka telah gagah berani menyuarakan berdirinya sebuah negara, ketika mayoritas orang di negeri ini belum tahu dan belum mengerti apa itu negara,” ungkap H. Cahyo.
Dengan harapan spirit nasionalisme semakin tumbuh dalam dada masyarakat. Akhirnya, hal itu bisa memperkuat kesadaran setiap warga pada persatuan kesatuan bangsa.(Mursyid/Sua)