PEKALONGAN, (HUMAS) — Sebanyak 779 calon jamaah haji asal Kabupaten Pekalongan mengikuti kegiatan Manasik Haji Tingkat Kabupaten Tahun 2025, Sabtu (12/4), di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Kajen. Kegiatan ini menjadi momen penting dalam rangka pembekalan spiritual dan teknis sebelum melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci.
Acara secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Pekalongan, Sukirman, yang hadir mewakili Bupati Pekalongan. Hadir pula Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Ahmad Farid, Sekda Yulian Akbar, jajaran pimpinan OPD, serta perwakilan dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).
Dalam sambutanya, Ahmad Farid menyampaikan bahwa manasik ini digelar dengan mengacu pada UU Nomor 8 Tahun 2019 dan Keputusan Dirjen PHU Nomor 92 Tahun 2025, “Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman mendalam kepada jamaah tentang regulasi dan kebijakan Pemerintah Indonesia serta Pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji dan umrah,” ujarnya.

Sorotan: Jamaah Tertua dan Termuda
Dari ratusan jamaah yang hadir, perhatian publik tertuju pada dua sosok inspiratif: Surati (88 tahun) sebagai jamaah tertua dan Hanie Lutfiatul Putri (18 tahun) sebagai jamaah termuda. Keduanya menjadi simbol semangat dan keteguhan dalam memenuhi panggilan Ilahi, masing-masing di usia senja dan masa muda.
“Ini adalah bukti bahwa panggilan Allah dapat datang kapan saja, kepada siapa saja, tanpa memandang usia,” kata Ahmad Farid.
Ahmad Farid juga menyebut bahwa sebanyak 652 orang dari total jamaah termasuk dalam kategori risiko tinggi (Resti), dan dua orang dinyatakan tidak istitha’ah atau tidak mampu secara medis untuk menunaikan ibadah haji. Hal ini menjadi catatan penting dalam pelayanan dan pendampingan kesehatan para jamaah.
Jamaah asal Pekalongan akan diberangkatkan melalui empat kelompok terbang (kloter), yakni Kloter 20, Kloter 21, Kloter 22 dan Kloter 23
- Kloter 20 sebanyak 20 orang bergabung dengan jamaah asal Kota Tegal
- Kloter 21 sebanyak 353 orang jamaah
- Kloter 22 sebanyak 354 orang jamaah, dan
- Kloter 23 sebanyak 36 orang, bergabung dengan jamaah asal Kota Pekalongan
Sementara itu dalam sambutan tertulis Bupati Pekalongan yang dibacakan oleh Wabup Sukirman, Pemerintah Kabupaten Pekalongan menyampaikan komitmennya dalam mendukung kelancaran ibadah haji, mulai dari keberangkatan hingga kepulangan.

“Pemerintah Kabupaten menempatkan petugas haji daerah sebagai perpanjangan tangan pelayanan di Tanah Suci. Semoga seluruh jamaah diberi kemudahan dalam menunaikan seluruh rangkaian ibadah dan kembali menjadi haji yang mabrur dan mabruroh,” pesan Bupati.
Ia juga mengimbau agar para jamaah serius mengikuti manasik, menjaga kesehatan, serta saling mengingatkan satu sama lain dalam proses persiapan dan pelaksanaan ibadah haji.
Tak hanya kepada jamaah, Bupati juga menitipkan pesan kepada para narasumber agar memberikan informasi sejelas dan selengkap mungkin kepada para calon jamaah haji.
“Sampaikan informasi dengan bahasa yang mudah dipahami, serta pastikan seluruh materi mencakup aspek penting ibadah, mulai dari tata cara, rukun, hingga regulasi perjalanan,” pesan Bupati.
Sementara kepada petugas haji daerah, Bupati berpesan agar selalu bersabar, telaten, dan siap melayani berbagai pertanyaan jamaah, terutama dari para lansia.
“Pendampingan dan pelayanan yang humanis dan penuh empati menjadi kunci suksesnya pelaksanaan ibadah haji kita tahun ini,” tutupnya. (MTb/BW).


