Ikuti Pawai Mobil Hias, Kemenag Tampilkan Moderasi dan Kerukunan Umat Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

KAB.PEKALONGAN, KAJENKantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan turut serta mengikuti Pawai Mobil Hias dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Pekalongan yang ke 401 tahun, pada Jumat, (25/08/2023) siang. Selain Kemenag, pawai ini juga diikuti puluhan instansi dan lembaga baik pemerintah maupun swasta, di antaranya organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Pekalongan, KPU, perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), BUMN, DPRD, Polres Pekalongan, BPS, dan kantor perwakilan instansi vertikal lainnya.

Selepas Jum’at, tampak rombongan pawai mobol hias telah berkumpul di kawasan Alun-alun Kajen, Kabupaten Pekalongan, Puluhan mobil hias berjajar di jalan raya sebelah timur alun-alun Kajen. Sekira pukul 14.00 WIB, rombongan baru diberangkatkan dari kawasan alun-alun Kajen melaju ke arah barat melintasi Kecamatan Kesesi, Sragi, Bojong, Wonopringgo, Karanganyar lalu kembali berpusat di alun-alun Kajen.

Sepanjang perjalanan pawai, ribuan warga menyambut antusias. Banyak di antara mereka adalah pelajar sekolah TK, SD, dan SMP. Sebagian warga mengibar-ngibarkan bendera kecil saat menyambut rombongan pawai mobil hias.

Mobil peserta pawai dihias sedemikian rupa dengan beragam bentuk, di antaranya rumah, tempat bersalin, perahu, dan burung raksasa. Mobil hias Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan sendiri menampilkan tokoh Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Penganut Aliran Kepercayaan sebagai gambaran dari Kerukunan sebagai hasil dari implementasi moderasi beragama, lengkap dengan berbagai simbol tempat ibadah seeprti Masjid, Pura, Gereja dan Klengteng/Wihara

Beberapa mobil hias lain menampilkan tokoh punokawan seperti Gareng, Petruk, Semar, dan Bagong. Beberapa tokoh punokawan ini menyampaikan pesan layanan masyarakat dari atas mobil hias. Mereka bertingkah kocak sembari koar-koar melalui pengeras suara. Memberikan pesan-pesan edukasi kepada warga di sepanjang jalan, seperti RSUD Kesesi sembari menempuh perjalanan, diperagakan suasana kamar bersalin dengan adegan seorang ibu hamil tua terbaring di badrest. Terdengar suara pemeran ibu hamil itu berbicara meracau seolah panik hendak melahirkan. Sementara di sekelilingnya para bidan seolah-olah siap mengambil tindakan persalinan.

Selain itu, terdapat pula beberapa mobil hias yang menampilkan musik tradisional seperti gamelan, angkung dan kulintang. Walau rangkaian pawai mobil hias cukup Panjang dan sempat terputus, namun arus lalu lintas dapat dikendalikan dan lancar. (MTb/bd)