Kab. Pekalongan – Pestisida atau pembasmi hama menjadi salah satu bahan yang dibutuhkan dalam merawat tanaman. Selain air, pupuk serta sinar matahari, pestisida kerap digunakan untuk menjaga tanaman agar sehat dan baik pertumbuhannya. Namun, pestisida yang dipakai seringkali merupakan pestisida yang berbahan baku zat-zat kimia. Bukan tidak mungkin, jika penggunaannya tidak sesuai aturan akan menimbulkan dampak negatif. Hal ini yang melatarbelakangi dilaksanakannya pelatihan pembuatan Biopestisida oleh lima mahasiswa IAIN Pekalongan yang sedang menempuh KKN di MTsN 2 Pekalongan.
Pada Selasa (12/4/2022), berpusat di depan ruang Waka yang juga posko KKN, sejumlah kader Adiwiyata tampak asik dan antusias mengikuti penjelasan dari tim KKN. Salah satu dari kelima mahasiswa, Mardhotika, menyampaikan pengantar tentang kegiatan pelatihan pada hari itu. Mahasiswi dari prodi Hukum Tatanegara itu menjelaskan bahwa Biopestisida yang akan dibuat berasal dari bahan-bahan alami yang mudah dijumpai, yakni bawang putih dan air.
Tika dan kawan-kawan juga mendemonstrasikan cara pembuatan Biopestisida yang terbilang cukup mudah. Bawang putih dikupas, lalu dihaluskan, kemudian dilarutkan ke dalam air dan didiamkan selama 1 malam. Menurutnya, untuk 2 liter air, bawang putih yang diperlukan berjumlah 5 buah. Penggunaannya juga sangat mudah, cukup dengan memasukkan larutan yang sudah jadi ke dalam alat spray/semprot, kemudian bisa langsung disemprotkan ke bagian tanaman seperti daun maupun batang.
Sementara itu, para kader yang hadir juga tak segan-segan ikut mencoba membuat Biopestisida berbahan baku bawang putih tersebut. Terlihat beberapa siswa ikut mengupas dan menghaluskan bawang putih dengan cara diparut.
“Kegiatan seperti ini sangat menyenangkan. Kami bisa langsung mempraktikkan. Jadi, tidak hanya teori saja. Semoga di hari-hari berikutnya akan ada pelatihan lagi, karena sangat bermanfaat bagi kami,” ujar salah satu kader Adiwiyata, Bilgis dari kelas 7A.
Sementara itu, ketua tim KKN, M.Zaenun mengungkapkan, bahan yang bisa digunakan dalam pembuatan Biopestisida tidak hanya bawang putih. Rencananya, mereka juga akan kembali membuat biopestisida dengan bahan baku kulit bawang merah.
“Adik-adik sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Kami harap, mereka dapat mengambil pelajaran dari kegiatan ini. Selain itu, semoga mereka nantinya bisa menyampaikan kepada teman-teman yang lain. Jika mereka sudah paham cara membuat biopestisida ini, kami akan bimbing lagi untuk pelatihan membuat kompos.” ungkapnya.
Keceriaan anak-anak mengikuti pelatihan ini mendapatkan apresiasi dari Kepala Madrasah, Imam Sayekti, S.Pd., M.Si., M.Pmat. “Luar biasa para kader adiwiyata ini. semangat dan rasa ingin tahu inilah yang harus terus ditingkatkan, sehingga akan lahir gagasan serta inovasi baru khususnya dalam hal pelestarian lingkungan hidup.” tuturnya.
Kegiatan yang dilaksanakan sekitar 1 jam itu diakhiri dengan keriangan yang terpancar di binar mata para siswa kader adiwiyata MTsN 2 Pekalongan. (Why/Ant/bd).