Semarang (PHU) – Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan Rapat Koordinasi sekaligus Pembinaan Pegawai Bidang PHU, Asrama Haji Transit Manyaran Semarang dan Wisma Haji Armina Boyolali. Acara tersebut langsung dipimpin oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Farhani.
Dalam kegiatan tersebut Kakanwil menyampaikan bahwa semua Aparatur SIpil Negara (ASN)Â Bidang PHU dan Karyawan Asrama Haji Transit serta Wisma Haji Armina untuk terus meningkatkan kualitas kinerja dan kedisiplinan agar pelayanan kepada masyarakat dapat meningkat lebih baik lagi.
“Kegiatan pembinaan ini merupakan satu rangkaian kegiatan penting dalam memberikan pembekalan kepada para pegawai, karena tiap pegawai mendapat surat keputusan pengangkatan. Dimana surat keputusan itu terbit tentu ada konsekuensinya,” ujar Farhani di Aula Lantai II Bidang PHU, Kamis (31/01).
“Kenapa ada konsekuensinya? mengangkat seseorang pada suatu tugas jabatan pastinya disana ada tanggungjawabnya,” tambahnya.
Farhani berharap kepada semua pihak agar dapat memahami tugas dan tanggungjawabnya dalam pengelolaan asrama haji sebagaimana yang diatur didalam regulasi.
“Kita semua merupakan bagian dari Kementerian Agama untuk itu perlu adanya kebersamaan dalam kinerja dan pelayanan yang lebih baik, agar fungsi pelayanan dapat berjalan dengan optimal,” kata Farhani.
Mantan Kepala Kankemenag Kabupaten Banjarnegara ini menegaskan bahwa dirinya tidak segan untuk mengganti pegawai yang dianggap tidak mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya. Karena menurutnya jabatan adalah sebuah amanah yang tidak diukur dari kedekatan saudara atau teman tetapi harus ditunjukkan dengan kualitas kinerja yang dilaksanakan secara optimal.
“Meskipun proses sudah ditempuh dengan jalan yang benar tetapi kinerja pegawai tidak baik maka akan kita lakukan pembinaan dan tindakan tegas apabila dirasa perlu dilakukan. Setiap saat akan kita lakukan evauasi kinerja,” ucapnya.
Mengevaluasi kinerja karyawan Asrama Haji Transit Manyaran Semarang dan Wisma Haji Armina Boyolali selama tahun operasional 2018 dimana ada beberapa pegawai yang kurang optimal dan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Saya harap antara satu karyawan dengan yang lain dapat rukun, karena kita satu untuk tugas bersama. Dan saya punya cara dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan asrama,” ujar Farhani.
Farhani juga berharap agar dalam pengelolaan Asrama Haji Transit dan Wisma Haji mengacu kepada regulasi yang berlaku. Karena pada tahun 2019 anggaran pengelolaan Asrama Haji Transit dan Wisma Haji termasuk gaji karyawan asrama bersumber dari APBN.
“Bekerja jangan menurut selera masing-masing, karena kita dibayar melalui anggaran negara. Fasilitas dan perlengkapan kita di asrama semua milik negara, jadi harap digunakan dan dipelihara dengan baik,” pungkasnya. (vd).