Jadikan Madrasah Pilihan Pertama Masyarakat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang — Jumlah lembaga pendidikan formal yang kian banyak menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola madrasah untuk semakin meningkatkan mutu madrasah. Diharapkan, di tengah banyak pilihan, madrasah bisa menjadi pilihan utama masyarakat untuk mengenyam pendidikan.

Demikian ditegaskan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah dalam Sosialisasi Emis yang diikuti oleh seluruh madrasah negeri/swasta pada Rabu (07/09) di Aula Hotel Puri, Rembang.

Atho’illah mengungkapkan, sebagian madrasah memang mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Namun sebagian madrasah mengalami penurunan jumlah siswa. Oleh karena itu, ia meminta kepada pengelola madrasah, utamanya swasta untuk membuat strategi yang dapat menarik minat masyarakat.

“Strategi tersebut dapat diwujudkan dalam membuat sejumlah inovasi. Antara lain menguatkan dan memperluas jaringan-jaringan dan membangun hubungan yang baik dengan semua stakeholder, baik di lingkungan internal maupun eksternal. Selain itu juga perlu menangkap apa yang diharapkan oleh masyarakat dan menerapkannya ke kurikulum pembelajaran, sehingga madrasah menjadi tujuan masyarakat dalam menitipkan putra-putrinya untuk belajar,” papar Atho’illah.

Pengelolaan madrasah yang bersifat monoton dan konvensional juga harus segera dirubah. Menurut Atho’illah, Teknologi Informasi bisa dimanfaatkan untuk pengembangan pengelolaan adminitrasi madrasah. Selain itu, TI juga bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran secara siswa secara kreatif.

“Kami tegaskan bahwa peningkatan mutu pendidikan ini  adalah sejalan dengan pencapaian nawa cita yang diprogramkan oleh Presiden. Dalam poin ke lima disebutkan tujuan pembangunan nasional adalah untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan. Sedangkan dalam poin ke sembilan disebutkan, melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional,” urai Atho’illah.

Bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan ini, yaitu Kasi Kelembagaan dan Sistem Informasi Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Siti Mutmainah, dan operator Emis Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Doni Aldise Harahap.

Mutmainah meminta kepada operator emis untuk menyajikan data secara cepat, tepat dan akurat. Jika tidak maka Lembaga pendidikan Islam akan senantiasa tertinggal karena dianggap tidak mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman.

“Operator Emis juga diminta untuk tidak melakukan manipulasi data (penggelembungan data). Sebab, hal ini akan merugikan madrasah dan juga Kemenag, serta instansi  lain yang berkepentingan,” tandasnya. – (Shofatus Shodiqoh/gt)