Jadilah Guru Kreatif, Dinamis, dan Inovatif

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Mungkid – Saat ini Guru dituntut untuk senantiasa kreatif, dinamis, dan inovatif agar dapat menjawab kebutuhan dan harapan dunia pendidikan yang semakin kompleks. Guru, selain harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin masif diaplikasikan di dunia pendidikan, juga dituntut memenuhi harapan masyarakat akan kualitas penyelenggara pendidikan yang semakin tinggi.

Hal tersebut disampaikan Erni Triani, Pengawas Pendidikan Agama Islam Madya, saat memberikan pembinaan kepada para guru di MI Al Iman Senobayan, Kecamatan Secang, Selasa, (26/01/2022).

“Saat ini Guru kreatif, dinamis dan inovatif bukan lagi sebuah pilihan. Tetapi menjadi kebutuhan agar madrasah kita bisa selaras dengan era ini dan mampu memenuhi ekspetasi masyarakat,” kata Erni.

“Mari berpikir out the box, tinggalkan pola-pola normatif yang membelenggu kreativitas,” pesannya.

Menurut Erni, berpikir out the box, bisa dimulai dengan keberanian untuk memulai hal-hal yang berbeda, dan berani berbeda dalam peningkatan mutu pendidikan adalah hal yang perlu dicoba dan dilakukan. Apalagi MI Al lman Senobayan, Secang, memiliki sumber daya yang mumpuni untuk dikelola dengan baik, misalnya Kepala Madrasahnya sangat familiar dengan teknologi, guru-guru berlatar belakang pendidikan S1, dan posisi yang berbatasan dengan Kabupaten Temangung.

“Posisi MI yang berbatasan dengan Kabupaten Temanggung ini harus dikelola, dan dimanfaatkan dengan baik agar madrasah bisa bersaing dengan keunggulan yang tidak dimiliki madrasah lainnya. Dengan demikian, kita punya daya tawar terhadap masyarakat di lingkungan kita,” jelas Erni.

“Berani menjemput bola untuk memiliki kesempatan melalui Musrenbangdes tingkat Desa agar dibantu biaya operasional dan promosi. Untuk promosi madrasah, bisa dilakukan dengan berani menampilkan siswa dalam kegiatan-kegiatan tingkat desa atau kecamatan, misal  pembaca Al Qur’an maupun kesenian siswa. Ini contoh promosi madrasah berbasis mutu siswa dalam bidang nonakademik,” papar Erni.

Sebagai Pengawas, Erni berpendapat bahwa saat ini esensi kunjungan ke madrasah mengunjungi  yang merupakan bagian tugas supervisi adalah dapat memberikan layanan, bantuan, dan pendampingan kepada madrasah makin berkembang sesuai harapan. Dengan informasi yang diperoleh, Pengawas dapat memetakan pembinaan pembinaan madrasah sesuai karakternya dan kebutuhannya.

“Membangun komunikasi yang baik dengan madrasah menjadi kunci untuk mengetahui apa kebutuhan madrasah binaan. Karena kebutuhan setiap madrasah tidaklah sama,” lanjutnya.

“Telaten adalah kunci untuk membangun mindset guru madrasah agar berpikir out of the box. Dari hal yang paling kecil seperti mengajari peserta didik bagaimana cara menyambut tamu, baik sikap maupun ucapannya. Membiasakan menjemput tamu yang datang ke madrasah adalah hal kecil yang bedampak luar biasa, tidak membiarkan tamu mencari sendiri,” katanya.

Hal-hal kecil yang dibiasakan, kemudian menjadi kebiasaan yang baik, akan menumbuhkan semangat kebaikan dalam wujud lain dan berdampak pada peningkatan mutu madrasah.(m45k/Sua)