Tegal. Bertempat di Masjid Besar Al Falah Tarub, Kantor Kemenag Kabupaten Tegal kembali laksanakan program Jaring Aspirasi Layanan Umat Hari Jumat (Jalu Jumat) tahap kelima belas pada hari Jumat tanggal 12/08/2022 lalu. Acara yang difasilitasi oleh Kepala KUA Kecamatan Tarub dan Penyuluh Agama Kecamatan Tarub ini berjalan dengan tertib dan semarak serta dihadiri lebih dari 185 orang..
Dari unsur Kemenag hadir Kepala Kankemenag Kab Tegal, Kasubbag TU/ara Kasi, analis kepegawaian, pengawas madrasah, Tim Humas dan Kepala KUA serta penyuluh PNS dan non PNS Kecamatan Tarub. Dari Forkompincam Tarub, hadir Danramil 09/Tarub (Shokib Setiyadi) serta Kapolsek Tarub (Slamet Ibnu Akbar). Adapun Peserta undangan lainnya yang hadir antara lain; K epala Desa, pengurus masjid Al Falah Tarub, KKM MI, FKDT, FKMT, Badko LPQ, FKHH serta masyarakat umum. Yang tampak menarik dalam Jalu kelima belas ini kehadiran ibu-ibu yang sangat banyak dan ikut menyemarakakan acara.
Ketua Ta’mir Masjid Besar Al Falah Tarub–Fatkhuroji- dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas kehadiran Kepala Kankemenag beserta tim Jalu Jumat. Ia berharap bahwa Jalu di Tarub bisa membuahkan hasil manfaat berupa saran/kritik /usulan yang bagus untuk perbaikan program-program Kemenag. Hal senada juga disampaikan oleh Kepala KUA Kecamatan Tarub- Akhmad Darus. Dalam sambutannya ia menyampaikan hasil Jalu Jum’at putaran sebelumnya sudah memunculkan program besar seperti program percepatan sertifikasi tanah wakaf (PTSW). Menurut laporannya, di Kecamatan Tarub ada 35 bidang tanah wakaf yang diikutkan program PTSW, sementara sisanya sebanyak 83 bidang telah diikutkan program PTSL (dulu Prona) karena kebetulan ada 5 desa yang ikut program PTSL.
Dalam dialog interaktif yang berlangsungselama dua jam tersebut, tersampaikan serangkum pertanyaan/usulan. Pertama, usulan yang disampaikan oleh Mashuri/Mindaka agar Kemenag menyusun panduan dan tema khutbah Jumat dan hari-hari besar, transparansi biaya pernikahan serta harapan ada bantuan dana untuk masjid besar. Kedua, dari Mashudi, Ketua BAZIZ Mindaka, yang mengeluhkan turunnya penghasilan Zakat akibat adanya kebijakan pemotongan Zakat oleh BAZNAZ melalui Kemenag. Padahal jumlah mustahik di Mindaka terus bertambah. Harapannya ada pengembalian perolehan zakat yang dipotong Kemenag secara proporsional ke desa-desa.
Pertanyaan ketiga disampaikan oleh Kepala MDTU, Sudoro. Ia mengharapkan adanya Bantuan Operasional Madrasah (BOM) untuk MDTU sebagaimana yang ada di Kota Tegal. Sementara, pertanyaan terakhir disampaikan oleh Luthful Hakim, Pengurus FKDT Tarub. Ia menyampaikan agar program Hafalan Hadist Arba’in yang akan diimplementasikan di madrasah formal tidak dterapkan di Pondok Pesantren karena kurikulum di Ponpes sudah sepesifik. Ia juga berharap bahwa dalam Penerimaan Siswa Baru/ PPDB di MTS diberlakukan kebijakan yang sama dengan PPDB di SMP naungan Dikbud yang sudah secara tegas mensyaratkan adanya ijazah madrasah diniyah. Agar eksistensi MDTU naungan Kemenag semakin eksis.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab dan ditanggapi oleh Kepala Kankemenag beserta para kasi terkait secara bergantian. Kepala Kankemenag Kab Tegal–Akhmad Farkhan- menyampaikan terimakasih atas masukan/kritik yang telah disampaikan. Farkhan menegaskan akan menampung dan menindaklanjuti masukan/harapan dari peserta Jalu Ju’mat.
“ Jalu Jum’at di Tarub ini luar biasa, baik dari peserta maupun masukannya. Insya Allah masukan/saran dan usulan telah kami terima pasti kami tindaklanjuti sesuai dengan kemampuan dan batas kewenangan kami.” Ujarnya. (Najmudin/bd).