SEMARANG – Pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-77 Republik Indonesia disampaikan Presiden RI Joko Widodo di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa, (16/8). Pidato disampaikan di depan Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) serta Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta’in Ahmad yang mengikuti secara daring bersama Forkopimda Jateng di Ruang Rapat Paripurna, DPRD Provinsi Jateng,
“Rapat ini mendengarkan pidato kenegaraan dalam rangka Hari Kemerdekaan RI ke 77 Tahun dengan tema Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat,” kata Sukirman didampingi 3 Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Heri Pudyatmoko, Ferry Wawan Cahyono, dan Quatly Abdulkadir Alkatiri.
Disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya tentang sejumlah persoalan sejak pandemi hingga krisis yang sempat melanda Indonesia, mulai dari krisis kesehatan, pangan hingga perekonomian.
“Indonesia termasuk dalam penanganan Covid-19 terbaik, masuk dalam 5 besar negara di dunia,” kata Jokowi.
Dalam pidato kenegaraan, Jokowi menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus di level 5,44 persen pada kuartal II 2022. Adapun Jawa Tengah pertumbuhan ekonominya di kuartal II mencapai 5,66 persen.
“Pengendalian inflasi kita bagus, dan alhamdulillah kita (Jawa Tengah) juga bagus hari ini, kita bisa sejajar dengan daerah-daerah yang lain, sehingga kontribusi nasionalnya nggak tinggi,” ujarnya.
Kekuatan kedua Indonesia adalah sumber daya alam, yang jika dikelola bijak dan berkelanjutan, maka bisa dimaksimalkan untuk kepentingan nasional. Kekuatan ketiga yakni bonus demografi dan kekuatan keempat adalah kepercayaan internasional.
“Kita harus ‘eling lan waspodo’ menghadapi krisis global. Marilah kita bersatu padu untuk Indonesia Maju, Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat,” kata Presiden, yang kali ini memakai busana adat dari Provinsi Bangka Belitung.
Agenda Sidang Bersama DPR dan DPD RI ditutup dengan pembacaan doa oleh Nazarudin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal. Usai mendengarkan pidato kenegaraan, Sukirman mengatakan bahwa ada beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia.
“Dari pidato presiden tadi, maka tantangannya adalah krisis kesehatan, perekonomian yang belum bangkit, dan perang Rusia-Ukraina yang mengganggu sektor ekonomi, energi, pangan, dan keuangan secara global,” kata Sukirman.(Sua/Rf)