Tegal (Slawi)-Selain Jumat bersih dan Jumat sehat, MTs Negeri 2 Tegal rutin menggelar Jumat rohani yang dilaksanakan setiap hari Jumat Kliwon menurut penanggalan Jawa.
Kegiatan yang dipusatkan di masjid “Darussalam” pada Jumat Kliwon (7/9) kali ini, dibagi menjadi 2 lantai. Lantai 1 untuk peserta didik putri yang didampingi oleh seluruh ibu guru, dan lantai 2 (atas) diisi oleh peserta didik putra dengan didampingi seluruh bapak guru. Sedangkan bagi peserta didik putri yang berhalangan, ditempatkan di teras kelas samping masjid.
Diawali dengan sholat dhuha bersama, Kegiatan ini dilanjutkan dengan istighosah memanjatkan doa-doa kehadirat Allah SWT, diselingi sambutan dari kepala madrasah, dan diakhiri dengan kultum singkat.
Dalam sambutan singkatnya kepala madrasah, Muh. Muntoyo, mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu guru khususnya para wakil kepala yang telah menyiapkan acara Jumat rohani ini.
“Saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu guru dan jajaran wakil kepala yang telah meluangkan waktu untuk mempersiapkan acara ini.” ucapnya.
Beliau juga berpesan kepada seluruh warga madrasah agar kegiatan ini tetap rutin dilaksanakan setiap Jumat Kliwon. Selain dzikir, kegiatan ini juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, sehingga doa-doa yang dipanjatkan dapat segera diijabah oleh-Nya.
“Semoga Allah SWT mengijabah semua doa yang kita panjatkan hari ini, menjadikan kita pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT,” tutupnya.
Sementara itu, Sekhudin, yang menjadi pemateri kultum menyampaikan materi tentang perkara hati. Diantaranya adalah sesuatu yang menurut baik di mata manusia, belum tentu baik di mata Allah, dan sebaliknya sesuatu yang menurut manusia itu buruk, bisa jadi adalah yang terbaik menurut Allah SWT.
“Saya mengutip dari satu ayat Alquran surat Albaqarah ayat 216 yang berbunyi: Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” paparnya.
Allah SWT yang menciptakan manusia dan kehidupan pasti lebih mengetahui apa yang terbaik bagi makhluk yang diciptakan-Nya. Janganlah berhenti percaya bahwa Allah SWT selalu bersama kita.
“Laa tahzan, Innallaha ma'ana. Janganlah bersedih, sesungguhnya Allah SWT pasti selalu bersama kita,” tutupnya. (akbarisme/rf)