Jumbara PMR Ke-11 2018 Upaya Meningkatkan Pemahaman Generasi Muda Tentang Fungsi Kepalangmerahan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan – Sekitar 1.900 lebih siswa sekolah Kabupaten Pekalongan mengikuti kegiatan Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara) ke-11 PMR Madya Wira PMI Kabupaten Pekalongan, di obyek wisata Linggoasri Kecamatan Kajen, Kamis (25/10). Kegiatan ini digelar sebagai upaya meningkatkan pemahaman terhadap generasi muda tentang fungsi kepalangmerahan.

Kegiatan ini juga dihadiri antara lain, oleh Wakil Bupati sekaligus Ketua Umum PMI Kabuten Pekalongan Arini Harimurti, Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf Muhammad Ridha, Sekda Kabupaten Pekalongan Mukaromah Syakoer, beserta para Kepala OPD terkait, Kepala Kemenag Kabupaten Pekalongan Kasiman Mahmud Desky, dan jajaran PMI Kabupaten Pekalongan.

Bupati Pekalongan Asip Kholbihi pada pembukaan acara menyampaikan bahwa dewasa ini generasi muda seharusnya mendapatkan perhatian secara ekstra, karena dengan kemajuan ilmu dan teknologi juga berdampak pada persoalan negatif yang cenderung secara umum tidak mengungtungkan terhadap pembangunan bangsa. Contoh konkritnya adalah narkoba dan pergaulan bebas. Benteng yang kuat adalah dengan membentuk kegiatan-kegiatan positif seperti Palang Merah Remaja atau PMR.

Pelatihan melalui PMR pada dasarnya dapat membentuk generasi yang memiliki karakter positif yaitu munculnya sikap toleransi, mau berkorban dan sikap tanggap terhadap persoalan-persoalan kemanusiaan, oleh karena itu, fungsi dan peranan Jumbara menjadi penting untuk diikuti oleh segenap remaja dalam rangka melatih kerjasama antar remaja, menimba ilmu terkait dengan kepalangmerahan, mampu berinteraksi secara positif.”tuturnya.

Lebih lanjut Bupati mengungkapkan, keberadaan PMI di Kabupaten Pekalongan selama ini sudah berjalan dengan baik. Relawannya juga sudah kita kirim ke mana-mana termasuk ke Palu dan Donggala. “Tinggal nanti perlengkapannya pelan-pelan akan kita lengkapi agar menjadi perlengkapan yang standar, sehingga PMI Kabupaten Pekalongan bisa “On Call” untuk digunakan dalam kegiatan kemanusiaan dimanapun,” tegasnya.

Sementara itu ketua panitia penyelenggara –Trio Santoso, dalam laporannya menyampaikan kegiatan Jumbara PMR ke-11 PMI Kabupaten Pekalongan dilaksanakan selama 4 hari yakni mulai 24 hingga 27 Oktober 2018. Dan diikuti oleh 1905 siswa, terdiri 720 siswa dari 33 pangkalan (anggota PMR Wira, setingkat SMA/MA) dan 1185 siswa dari 55 pangkalan (anggota PMR Madya, setingkat SMP/MTs).

Tujuan pelaksanaan Jumbara PMR, kata Trio, salah satunya adalah sebagai sarana evaluasi kompetitif terhadap kurikulum pembinaan dan pelatihan ketrampilan serta pengetahuan kepalangmerahan anggota PMR Madya dan PMR Wira tingkat Kabupaten Pekalongan. “Disamping itu sebagai ajang mempererat tali persahabatan dan persaudaraan sesama anggota PMR. Dan juga dalam rangka membangun remaja Indonesia yang memiliki karakter Palang Merah,” terang Trio.

H. Kasiman Mahmud Desky Kakankemenag Kab.Pekalongan saat ditemui usai acara pembukaan Jumbara mengatakan, Madrasah kami tidak pernah apsen untuk mengikuti kegiatan tersebut, apalagi kegiatan tersebut berkaitan dengan kemanusiaan, dengan Jumbara PMR hasil yang diharapkan setiap anggota PMR mampu memahami tentang tujuan Kepalangmerahan dan selalu waspada bahwa negara kita rawan bencana. “Diharapkan juga setiap anggota PMR mampu melaksanakan tugas Kepalangmerahan dalam kehidupan sehari-hari dan persamaan materi dan uji kecakapan Kepalangmerahan di setiap pangkalan.

Saya kira kegiatan ini sangat konstruktif sekali untuk melatih anak-anak kita supaya terampil, bisa bekerjasama untuk mengatasi hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana tolong-menolong, bagaimana tanggap terhadap bencana dan bagaimana langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh anak-anak pada saat situasi di keluarganya, di desanya atau di lingkungannya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi mereka secara mental sudah dilatih disini ,” imbuhnya. (hfrn/rf)