Purwokerto : Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas H. Aziz Muslim melakukan monitoring dan Evaluasi (Monev) pelaksaanaan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) didampingi Kepala MI Ma’arif NU Randegan Kecamatan Kebasen Komarudin, dan Kepala MI Ma’arif NU Tipar Kecamatan Rawalo Musrifatul Amaniyah, Senin (26/09)
Kementerian Agama sejak 2020 merancang program AKMI untuk membantu mendiagnosis kemampuan literasi siswa dan secara umum mereformasi pendidikan madrasah.
Komarudin menjelaskan bahwa pelaksanaan AKMI di MI Ma’arif NU Randegan mengikuti jadwal Gelombang 2 tanggal 21-22 September 2022 dan gelombang 3 tanggal 24 dan 26 September 2022 , dengan Jumlah peserta putra 26 dan putri 12.
“ Pelaksanaan AKMI tahun ini kami masih dibayang – bayangi dengan Keterbatasan unit laptop yang dimiliki madrasah serta sarpras yang rata – rata jauh dari standar. Harapan kami pemerintah lebih memperhatikan kondisi madrasah terkait dengan kendala yang dihadapi di banyak madrasah ini,” ujarnya
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Komarudin, Kepala MI Ma’arif NU Tipar Kecamatan Rawalo Musrifatul Amaniyah , bahwa kendala sarana prasarana serta koneksi yang kurang memadai juga dialami di madrasahnya.
“ Dengan belum adanya koneksi internet secara langsung membuat kendala internet di madrasah kami sangat terasa , hal ini yang membuat pelaksanaan AKMI sedikit terganggu,” jelasnya.
Dilansir dari website kemenag RI Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI), dirancang sejak 2020, AKMI kali pertama dilaksanakan setahun kemudian, di tahun 2021.
Sekretaris Ditjen Pendis Rohmat Mulyana mengatakan, AKMI digelar sebagai upaya memotret kemampuan literasi siswa madrasah, dan itu menjadi salah satu konsen Kementerian Agama. Literasi dimaksud mencakup literasi membaca, numerasi, sains, dan sosial budaya.
Kakan Kemenag H. Aziz Muslim menjelaskan bahwa hasil AKMI digunakan oleh guru dan madrasah untuk memperbaiki layanan pendidikan yang dibutuhkan siswa sebagai dasar untuk menysusun suatu rancangan pembelajaran.(yud/rf)