Kakankemenag : Cara Meraih Visi Misi Kemenag yang Ideal

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan – Dalam kesempatan yang merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama untuk menjadikan para ASN menjadi profesional, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, H. Kasiman Mahmud Desky menyampaikan materi terkait visi dan misi Kementerian Agama, dihadapan peserta Pelatihan Teknis Anjab dan ABK di Wilayah Kerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, (Rabu, 5/5).

Visi Kementerian Agama 2020-2024 yaitu “Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong”

Menurut Kakankemenag bagaimana caranya untuk meraih visi yang ideal itu maka yang pertama meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama. Meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama tentu kita harus berputar pada persoalan-persoalan kebijakan pemerintah, pemenuhan terhadap sarana prasarana pembangunan gedung pendidikan, baik itu Madrasah TPQ, Pondok Pesantren, Madrasah Diniyyah Takmiliyah itu bagian dari upaya pemerintah memberikan kebijakan untuk memenuhi sarana pendidikan yang nanti ending-nya bisa menghasilkan orang-orang yang berpendidikan dan berwawasan keagamaan.

Adapun terkait misi Kementerian Agama yaitu meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama, Kakankemenag menyampaikan “Kementerian Agama bukan hanya menjadikan masyarakat yang sholeh, bukan hanya menjadikan masyarakat moderat cerdas dan unggul, tapi menjadikan diri kita menjadi orang-orang yang profesional duluan, orang yang sholeh terlebih dahulu, serta orang moderat cerdas dan unggul terlebih dahulu. Ini tantangan kita bersama karena ketika kita menginginkan masyarakat sholeh tapi ketika di internal kita sendiri masih kita temukan pribadi-pribadi yang bertolak belakang dengan keinginan dan cita-cita pemerintah atau Kementerian Agama itu sendiri, maka ini akan sangat memprihatinkan,” demikian disampaikan Kakankemenag dalam pemaparan materinya.

Berkenaan dengan misi Kementerian Agama lainya yaitu: Memperkuat moderasi beragama dan kerukunan umat beragama; Meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah dan merata; Meningkatkan layanan pendidikan yang merata dan bermutu; Meningkatkan produktivitas dan daya pendidikan; Menetapkan tata kelola kepemerintahan yang baik (Good Governance). Dikatakan oleh Kakankemenag bahwa program penting yang disampaikan oleh Menteri Agama adalah digitalisasi semua program dan kegiatan. Jadi digitalisasi sistem pelayanan itu bagian penting dalam proses melayani masyarakat secara umum, tidak lagi manual.

“Menteri Agama berharap pelayanan digital kemudian memperkuat moderasi beragama dan kerukunan umat beragama ini menjadi tugas dan fungsi yang paling penting dalam semua proses kinerja yang ada di Kementerian Agama dan namotrasi ini lambat laun semakin banyak. Diharapkan ASN Kemenag, keluarga besar Kemenag harus betul-betul clear dari hal-hal yang bersikap intoleran dan radikalisme/sikap radikal,” jelasnya.

“Dalam memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) ini tantangan kita bagaimana menjadikan pemerintahan ini sebagai pemerintahan yang baik, sehingga harus ada kerjasama secara keseluruhan, tidak boleh parsial, harus holistik dalam semua tingkatan, semua level, tidak hanya Kakanwil namun juga harus Kakankemenag, Kepala KUA,  tidak hanya pimpinannya tapi juga semua ASN yang ada di keluarga besar Kementerian Agama. Ini adalah upaya kita membuat good governance,seperti yang saat ini sedang kita lakukan di Kemenag Kabupaten Pekalongan yaitu melalui Pembangunan Zona Integritas.” pungkasnya.

Demikian penjelasan visi misi Kementerian Agama yang disampaikan oleh Kakankemenag Kabupaten Pekalongan, yang intinya bagaimana Kementerian Agama ini menjadi kementerian yang profesional yang mampu membuat program supaya masyarakat Indonesia itu menjadi orang-orang yang soleh orang-orang berkarakter kemudian orang-orang yang punya berkepribadian tinggi, mandiri dan bergotong-royong. (Ant/Bd).