081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Kakankemenag Ingatkan ASN Tentang Fenomena Antagonis Akhir Zaman

Jepara – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara, Nor Rosyid, menyampaikan sambutannya dalam pembinaan pegawai rutin setiap kamis akhir setiap bulan di Aula 2 Kemenag Jepara, Kamis (27/12).

Nor Rosyid mengutip sebuah puisi ciptaan KH. Mustofa Bisri yang berjudul Fenomena Antagonis Akhir Zaman. Puisi ini dibacakan sekaligus sebagai bahan cerminan diri bagi setiap pegawai yang ada di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Jepara.

Isi puisi tersebut adalah:
● Banyak rumah semakin besar, tapi keluarganya semakin kecil.

● Gelar semakin tinggi, akal sehat semakin rendah
● Pengobatan semakin canggih, kesehatan semakin buruk.
● Travelling keliling dunia, tapi tidak kenal dengan tetangga sendiri.
● Penghasilan semakin meningkat, ketenteraman jiwa semakin berkurang.
● Kualitas Ilmu semakin tinggi, kualitas emosi semakin rendah.
● Jumlah Manusia semakin banyak, rasa kemanusiaan semakin menipis.
● Pengetahuan semakin bagus, kearifan semakin berkurang.
● Perselingkuhan semakin marak, kesetiaan semakin punah.
● Semakin banyak teman di dunia maya, tapi tidak punya sahabat yang sejati.
● Minuman semakin banyak jenisnya, air bersih semakin berkurang jumlahnya.
● Pakai jam tangan mahal, tapi tak pernah tepat waktu.
● Ilmu semakin tersebar, adab dan akhlak semakin lenyap
● Belajar semakin mudah, guru semakin tidak dihargai
● Teknologi Informasi semakin canggih, fitnah dan aib semakin tersebar.
● Orang yang rendah ilmu banyak bicara, orang yang tinggi ilmu banyak terdiam.
● Anak jaman sekarang lupa asal usul nya, orang tua di anggap seperti musuhnya. Menganggap dirinya sudah bisa mandiri padahal dia lupa siapa yang membuat nya bisa mandiri.

“Isi puisi tersebut bisa menjadi cambuk dan pengingat yang kuat kepada kita akan pentingnya menjadi manusia seutuhnya. Karena semakin lama semakin banyak manusia yang lupa akan fitrahnya sebagai manusia” ujar Nor Rosyid.

Nor Rosyid juga menyebut bahwa isi puisi tersebut melambangkan fenoma akhir zaman yang sudah banyak terjadi di masyarakat.”Untuk itu kita harus berusaha sekuat mungkin untuk menghindari dan bisa menjawab fenomena tersebut dengan reaksi yang baik yang berkebalikan dengan fenomena tersebut” tuturnya.

Sebagai penutup Nor Rosyid, mengajak semua pegawai untuk ikut mendoakan korban gempa dan tsunami yang baru saja menimpa Banten dan Lampung. “semoga keluarga korban diberi ketabahan dan kesabaran oleh Allah SWT” tutupnya. (fm/bd)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content