Wonogiri – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri, H. Cahyo Sukmana melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Ujian Madrasah tahun pelajaran 2020/2021 tingkat Madrasah Aliyah berbasis Daring Online di MA Gani Tirtoasri Tirtomoyo, Jum'at, (26/03). Ikut menerima kunjungan tersebut, Kepala MA Gani Tirtoasri, Rooyani dan pengasuh Ponpes KH. Muhsin.
Dalam kesempatan tersebut Ka. Kemenag melihat langsung kegiatan UM berbasis CBT Online yang ada di MA Gani Tirtoasri, tepatnya di laboratorium Bahasa. Untuk diketahui bahwa seluruh kegiatan UM berbasis Daring Online semua dipusatkan di laboratorium bahasa, baik itu Pengawasan oleh Wali Kelas dan Panitia UM.
“Selamat melaksanakan kegiatan ujian madrasah tahun pelajaran 2020/2021, meskipun di tengah-tengah masa pandemi tetap melaksanakan Ujian Madrasah, sehingga nanti hasilnya menjadi yang terbaik untuk peserta didik MA Gani Tirtoasri,” ungkap H. Cahyo.
Sedang menurut kepala MA Gani Tirtoasri, Rooyani, yang menyampaikan bahwa pelaksanaan ujian Madrasah tahun pelajaran 2020/2021 tahun ini dilaksanakan secara daring Online, mengingat kondisi pandemi covid-19.
“Kesiapan siswa dan perangkat, sebelum pelaksanaan Ujian Madrasah telah digelar simulasi yang bertujuan untuk menyiapkan siswa dalam mengerjakan soal dan memastikan bahwa handphone, jaringan dapat bekerja secara maksimal, sehingga diharapkan pelaksanaan Ujian Madrasah dapat berjalan dengan lancar tanpa satu kendala apapun,” jelas Rooyani.
Setelah melakukan monitoring ujian madrasah, H. Cahyo berkesempatan keliling ke kompleks Pondok Pesantren Gani Tirtoasri Tirtomoyo, yaitu melihat koperasi pesantren, balai pelatihan dan pusat kesehatan pesantren.
Beliau merasa bangga dan kagum dengan keberadaan pondok pesantren Gani Tirtoasri, walaupun berada di pinggiran kota Kabupaten Wonogiri, namun memiliki berbagai perangkat yang sangat lengkap dan memadai dan di dukung SDM yang unggul.
“Semoga para santri dalam belajar semakin nyaman dan mampu menjadi lulusan pesantren yang berkualitas. Bukan cuuma mampu menguasai ilmu agama saja tetapi juga mempunyai keahlian/ skill, sehingga lulus pesantren mampu bersaing dengan lulusan sekolah umum,” harap H. Cahyo.(mursyid/Sua)