081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Kakanwil Ajak Jajarannya Perkuat Pengendalian Penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Menyikapi pemberitaan kluster Covid-19 di Banyumas, Kanwil Kemenag Prov. Jateng menggelar Rapat Koordinasi Kemasjidan melalui Zoom Meeting dan live melalui kanal Youtobe Kemenag Jateng pada Sabtu (1/5).
Rapat Koordinasi yang dipimpin langsung oleh Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta’in Ahmad ini diikuti oleh Kabag TU, para Kabid, Kakankemenag Kab/Kota Se Jateng, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) se Jateng, Ketua Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) se Jateng, para Kasubbag, Kasi dan Sub Koordinator pada Bidang Urais dan Penaisdayazawa pada Kanwil Jawa Tengah. 
Kegiatan ini mendapat perhatian baik dari Staf Khusus Menteri Agama RI, Dudung Abdul Rochman.

“Para penyuluh agama agar mengambil peran terdepan dalam kaitan melakukan edukasi dan sosialisasi SE Menag No 4 tahun 2021 agar bisa berjalan maksimal, di lapangan” imbuhnya.

Musta’in juga menyampaikan urgensi pertemuan ini bahwa Kemenag harus bergerak cepat dan melakukan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi adanya kluster baru agar kluster covid yang ada di Banyumas tidak terjadi kembali di daerah lain.

Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Sadiyanto yang memaparkan tentang apa yang terjadi di Banyumas dan memberikan masukan-masukan terkait penanganan dan pemberitaan di media. Sadiyanto mengungkapkan bahwa ini terjadi karena masyarakat yang mulai kendor terhadap protokol kesehatan. Ketika orang mulai tidak percaya dengan Covid, kasusnya semakin meningkat. Dibutuhkan kesadaran masyarakat agar protokol kesehatan berjalan dengan baik, dan Insya Allah Covid-19 bisa kita cegah.
“Dinas Kesehatan Banyumas tidak pernah menyebut klaster Tarawih, istilah itu ada di media karena memang latar belakang masyarakat tersebut yang kebetulan solat Tarawih di musholla setempat. Ada juga ditemukan satu perangkat desa yang terkena covid menjadi imam di masjid,” tutur Sadiyanto memaparkan kejadian tersebut.

Sementara Staf Khusus Menteri Agama RI, Dudung Abdul Rochman menyampaikan bahwa Presiden sangat memberikan atensi terhadap penanganan Covid 19, agar para Menteri tidak kendor dalam melakukan penanganan Covid 19. Kementerian Agama dengan struktur organisasi sampai tingkat Kecamatan sangat dihandalkan dalam memberikan penyuluhan, pemantauan dan sosialisasi protokol kesehatan.
“Seluruh ASN, guru, penyuluh, penghulu, kepala kua dan non ASN harus kita gerakkan untuk menangani wabah pandemi ini. Dan kita agar tidak lelah untuk mensosialisasikan terkait penganganan Covid sesuai Surat Edaran Menag RI Nomor : SE.04 Tahun 2021 tanggal 8 April 2021,”  imbuhnya.

Dudung juga menyampaikan
“Jawa Tengah dalam kaitan laporan kampanye 5 M sangat diapresiasi Menteri Agama, oleh karenanya diharap semua pihak untuk terus melakukan edukasi dan atensi terhadap pelaksanaan prokes dalam pelaksanaan ibadah tarawih ataupun nanti pada puncaknya pada pelaksanaan idul Fitri,” tutur Dudung.

Lebih lanjut Staf Khusus ini menyampaikan agar semua tidak kendor dalam melakukan protokol kesehatan di dalam Masjid atau Musala.
“Kejadian di Banyumas bisa jadi merupakan permukaan gunung es atau bisa jadi ini menunjukkan kepedulian masyarakat sudah mulai kendor dan lengah. Saat ini Kemenag sangat diharapkan oleh presiden menjadi lembaga yang mampu berkontribusi besar dalam upaya penanganan covid 19 karena kekuatan SDM yang dimiliki tersebar sampai dengan akar rumput di tingkat kelurahan dan desa,” pungkas Dudung. — (qq)

Skip to content