Semarang (Humas) – Kakanwil Kemenag Provinsi Jateng, Musta'in Ahmad bertemu dengan Remaja Masjid Agung Jawa Tengah dan jaringan organisasi pemuda remaja Masjid Jawa Tengah dalam rangka menyinkronkan dan mensinergikan kegiatan remaja masjid yang ada di wilayah Jawa Tengah, Kamis, (28/1) bertempat di Rumah Makan Simpang Raya.
Kakanwil yang hadir didampingi Kasubag Umum dan Humas, Afief Mundzir, bersama Perwakilan Bidang Penaisdayazawa yaitu Koordinator Penyuluh, Hamdani, didukung perwakilan Penyuluh Agama Islam menggandeng Remaja MAJT dan PRIMA DMI Jateng kampanyekan moderasi Agama. Satu langkah mewujudkan rumah moderasi di Jawa Tengah melalui remaja masjid di seluruh Jawa Tengah.
“Selain membuat gagasan kita juga nandur yang bisa kita petik dalam waktu yang dekat, gagasan yang mampu menjawab tantangan era kekinian. Jangan takut untuk memulai setiap gagasan yang membawa kebaikan. Mari kita menjadi penengah yang baik, dengan menyebarkan informasi-informasi yang baik melalui medsos atau media lainnya sebagai langkah moderasi agama di Jateng,” ajak Musta'in.
Mengarusutamakan Islam yang Rahmatan Lil Alamin dengan manajerial, moderasi beragama dan penguatan pesantren. 3 hal tersebut sesuai yang disampaikan Menteri Agama yang diperintah langsung oleh Presiden. Jateng punya pontensi besar. Jika Jateng bergaung maka resonansinya akan dapat membangkitkan wilayah lain.
“Setiap hari membuat cerita baik, cerita yang menginspirasi. Kita ambil kesempatan untuk terus menyampaikan informasi-informasi yang bermanfaat. Karena jika tidak, maka orang lain akan mengambilnya. Dan kendalanya, belum tentu informasi yang mereka sampaikan baik,” imbuhnya.
Majelis Pembina Remaja Islam Masjid Agung Jawa Tengah (RISMA JT) Ahsan Fauzi menyambut baik gagasan brilian Kakanwil Kemenag Prov. Jateng untuk menggelorakan moderasi beragama dengan pemanfaatan media sosial (Medsos) dan media mainstream pada umumnya. “Kami (Para aktivis pemuda remaja masjid di Jawa Tengah, red) siap mendukung dan menyukseskan gagasan dan program Pak Kakanwil,” ungkap Ahsan bersemangat.
Ketua Umum RISMA JT Periode 2011-2013 melanjutkan, untuk mewujudkan gagasan moderasi beragama tersebut. Pihaknya bersama pengurus dan kader RISMAJT, Ikatan Pemuda dan Remaja Baiturahman (IKAMABA) dan Ikatan Remaja Masjid Agung Semarang (KARISMA) siap melakukan kegiatan talkshow, dialog dengan live streaming, zoom meeting, kanal youtube, serta disiarkan di Radio DAIS dan MAJT TV dengan pembicara utama atau bintang tamu Kakanwil Kemenag.
“Saya berharap ada program semacam Kakanwil Menyapa atau Ngopi bareng Kakanwil atau apalah nanti namanya bisa kita buat lebih millenial dan menarik yang dilakukan tiap dua minggu sekali atau sebulan sekali untuk menyapa, sharing, berbagi ilmu dan memberikan motivasi para kader pemuda remaja masjid di Jawa Tengah,” urainya.
Pengurus Bidang Remaja Pelaksana Pengelola (PP) MAJT itu menegaskan, di era destrupsi ini sudah saatnya para milenial masjid berdakwah secara virtual, pemanfaatan media harus dioptimalkan.
“Media sosial harus kita kuasai, harus kita isi dan warnai dengan konten-konten moderasi beragama. Kalau tidak kita isi, nanti justru diisi tetangga sebelah, yang isinya belum tentu positif, bahkan justru menyesatkan. Ini bahaya,” imbuhnya.
Pria yang saat ini menjadi Ketua umum Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) Jawa Tengah itu menambahkan, selain menghadirkan Kakanwil Kemenag Prov. Jateng dan jajarannya, nanti menghadirkan dai-dai muda atau tokoh-tokoh millenial yang kompeten dan Inspiratif. Selanjutnya, selain pemanfaatan medsos dalam gerakan dakwah menyemaikan moderasi beragama, untuk mempermulus gerakan tersebut diperlukan jaringan atau paguyuban pemuda remaja masjid.
“Untuk jaringan pemuda remaja masjid. Alhamdulillah sudah ada PRIMA DMI. PRIMA DMI Jateng sebagai wadah berhimpunya remaja masjid bisa kita gerakkan untuk mengkampanyekan dan mensosialisasikan gerakan moderasi beragama. Apalagi PRIMA DMI mempunyai jaringan setiap Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah,” pungkasnya. (Ahsan/qq).