081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Kakanwil harapkan peran aktif FKUB

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Salah satu misi Kementerian Agama adalah meningkatkan kualitas kehidupan beragama, tugas berat yang diemban Kementerian Agama tentunya tidak sepenuhnya dilakukan sediri, peran aktif dan dukungan dari Intansi lintas sektoral maupun masyarakat mutlak diperlukan, seperti halnya dalam peningkatan kerukunan umat beragama, peran Forum Kerukunan Umat Beragamna (FKUB) sangat dibutuhkan dalam rangka upaya harmonisasi antar umat beragama.

“FKUB dapat selalu berperan dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama di Jawa Tengah ini, kerukunan di Jawa Tengah adalah sebagai tolok ukur ketentraman atau barometer di Indonesia”. Hal ini disampaikan Kepala Kanwil Kementerian Agmaa Provinsi Jawa Tengah saat menerima Silaturrahim pengurus FKUB Provinsi Jawa Tengah, yang sekaligus perkenalan kepengurusan yang baru periode 2014 – 2019 dibawah kepemimpinan Prof. DR. Mudjahirin Thohir.

Menurut riset yang dilakukan oleh peneliti tahun 2010, peran FKUB dalam penciptaan kerukunan, ketentraman sekitar 16 %, itu telah membanggakan karena itu dikaitkan dari peran yang lainnya, maka Kementerian agama menjadikan FKUB dijadikan sebagai program penting, sehingga mendapatkan prioritas, kementerian agama juga mengembangkan kebhinnekaan dengan historasi sosial dengan ruhnya kerukunan.

Sementara ini gedung sekretariat FKUB di Jawa Tengah ini baru berdiri 12 gedung, jadi belum semua FKUB mempunyai gedung sekretariat, Ahmadi berharap “Semoga dengan waktu tidak terlalu lama semua sekretariat FKUB akan mempunyai tempat atau gedung”.

FKUB tingkat provinsi supaya senantiasa dapat menjaga rasa damai dan sejuk antar umat beragama di masyarakat, Mudjahirin mengatakan “Bagaimana bisa menyelesaikan konflik di masyarakat seandainya dirinya sendiri tidak bisa menyelesaikan konflik dirinya sendiri, serta berusaha untuk dapat saling menghargai antara pemeluk agama”.

Silaturrahim ini hendaknya sering dilakukan, dimana dengan silaturrahim ini sebagai media sinkronisasi, menurut perspektif beberapa tokoh agama yang ada di negeri kita melalui beberapa riset yang telah dilakukan, FKUB menyumbang ketentraman dan kesejukan dinegeri ini.

Perlunya tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk diajak duduk bersama, menanamkan sikap dapat menerima perbedaan, menghormati perbedaan, memberi peluang kepada orang lain untuk mengekspresikan kehidupan beragama tanpa mengganggu yang lain dan menanamkan sikap kerja sama dan saling peduli.

Dengan langkah tersebut diharapkan akan terwujud bangsa yang berakhlaq baik dan berkepribadian tangguh menjadi contoh yang baik, berpikir sehat, rasional, berilmu dan mengamalkan ilmunya, rukun dan bekerja sama menuju hari esok yang lebih baik.(budi)

Skip to content