Kakanwil menjawab moderasi beragama untuk kaum milineal di Era Revolusi Industri 4.0, dalam acara Ngaji Online Perkara Islam (Ngopi) episode 23. Acara ini dilaksanakan secara live di MAJT TV, Selasa, 16/02.
“Umat Islam harus mampu menjalankan nilai ajaran agama dengan wajah aslinya,” pesan pembuka Kakanwil Kemenag Prov. Jateng dalam acara dialog bersama remaja masjid Jawa Tengah di Aula Masjid Agung Jawa Tengah.
Di era 4.0 ini remaja harus menjadi pribadi terbuka jangan gagap, jangan kagetan karena remaja tentu harus mampu menterjemahkan pesan agama yang moderat dengan titik tekan pada semangat menghargai perbedaan.
Â
“Di era disrupsi informasi bergerak sangat begitu cepat, ini peluang sekaligus tantangan,” tegas Musta'in.
Ahsan Fauzi, host acara yang juga merupakan Ketua Prima DMI Jateng berharap Kakanwil support organisasi remaja dalam menghadapi tantangan era disrupsi ini.
Remaja harus menjadi motor penggerak dalam mengelola media sosial, pendek kata pemuda atau remaja harus mampu memilah dan memilih informasi yang berkembang di tengah masyarakat dengan istilah saring dulu baru share.
“Moto yang tepat buat remaja masa kini, adalah NKRI,” lanjut Kakanwil.
Niat: remaja harus memiliki niat untuk menjadikan hari ini sebagai awal masa depan.
Kebersamaan: Jalin ukhuwah bangun komunikasi secara global yang mampu menembus batas teritorial bahkan batas ideologi.
Responsibilty: remaja harus berani bertanggung jawab dengan apa yang akan dilakukan dan yang sudah dilakukan
Ikhlas: Jangan mudah kecewa atau dalam bahasa Jawa gelo.
Launching gerakan moderasi beragama untuk kaum milineal ditandai dengan penyerahan bendera sang saka merah putih kepada perwakilan remaja masjid sebagai bukti simbol pesan estafet kepemimpinan dan menumbuhkan semangat patriotisme untuk kaum remaja milineal.(Af/Sua)