Kakanwil: Tanggapi Pernyataan Menag dengan Hati yang Bersih

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Bertempat di Ruang Teater Lantai 4 Gedung Rektorat Kampus 3 UIN Walisongo Semarang Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Musta’in Ahmad berkesempatan menjadi Keynote Speech Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun 2022 Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang pada Jumat (25/02/2022).

Setelah mengikuti kegiatan tersebut Kakanwil menyempatkan waktunya untuk menemui rekan-rekan media yang meminta tanggapan terkait SE Menag No 05 Tahun 2022 tentang “Pedoman Pengunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala”. Kakanwil mengungkapkan bahwa dengan dikeluarkannya SE tersebut dapat memperteguh apa yang selama ini telah terlaksana di Jawa Tengah.

“Di Jawa Tengah sendiri terdapat banyak Masjid dan Musala yang memang berdekatan, dan pengelola Masjid dan Musala di Jawa Tengah sudah memiliki kesadaran yang tinggi akan hal tersebut. Jadi secara umum SE ini semakin memantapkan apa yang telah pengelola Masjid dan Musala jalankan.” Ujar Musta’in

Dalam kesempatan tersebut Kakanwil turut meluruskan terkait pernyataan Menag yang di “plintir” dalam sebuah unggahan. Kakanwil mengajak masyarakat untuk tetap melakukan budaya tabayun dan tidak tergesa-gesa menyimpulkan sesuatu yang hanya bersumber dari potongan video.

“Kalau kita pahami secara utuh dan hati bersih pernyataan Menag terkait SE tentang Pedoman Pengunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala, pasti kita akan segera paham bahwa pengaturan ini lebih bertujuan untuk menjaga kemuliaan syiar di satu sisi dan di sisi lain agar ketentraman, kenyamanan dan keharmonisan hidup bersama terus dapat terjaga dengan baik.” Tegas Musta’in

Kakanwil mengungkapkan tidak ada satupun kalimat Menag yang membandingkan suara adzan dengan anjing menggonggong, menurut beliau Menag hanya berbicara mengenai suara-suara bising yang bisa mengganggu bila tidak diatur.

Dipenghujung wawancara tersebut Kakanwil mengajak masyarakat untuk selalu memiliki prasangka yang baik. “Dalam kehidupan ini pengaturan atau pengelolaan itu sangat penting, bahkan ada nasehat : kebaikan yang tidak dikelola dengan baik, bisa dikalahkan oleh keburukan yang terkelola.” Pungkas Musta’in

(da/rf)