Pemalang (Humas) – Bertempat di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Pemalang, Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Saiful Mujab membuka kegiatan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) MTsN se-Kab. Pemalang. Didampingi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pemalang, Sarif Hidayat didampingi Kasubbag TU Jaenal Abidin, Kasi Pendidikan Madrasah Khabibur Rokhman, serta para Kasi dan Penyelenggara Zawa di lingkungan Kankemenag Pemalang.
Kegiatan ini menjadi momen penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan profesionalisme di lingkungan madrasah sekaligus memperkuat visi dan semangat ASN madrasah dalam membangun pendidikan yang unggul, moderat, dan berdampak, Rabu (16/7/2025).
Dalam arahannya, Kakanwil Saiful Mujab menekankan pentingnya keseimbangan antara dua pilar utama yang harus dimiliki oleh ASN madrasah: manajerial dan akademik.
“Kita harus berdiri di atas dua kaki yang kuat, yakni manajerial dan akademik agar langkah kita menuju tujuan menjadi makin mantap,” tegasnya.
Manajerial mencakup penataan sarana dan prasarana yang mencerminkan semangat kebersamaan: mulai dari ruang guru yang inklusif, ruang layanan publik. Sedangkan di sisi akademik, Kakanwil menggarisbawahi pentingnya madrasah sebagai penjaga nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan. Ini menjadi pilar penting dalam menjaga NKRI dan memperkuat moderasi beragama.
“Pengembangan kompetensi akademik dan managerial merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas ASN. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan ASN dapat menjadi lebih profesional dan berdedikasi tinggi. Serta mampu membawa Madrasah maju, bermutu, dan mendunia,” tegasnya.
Kakanwil juga mengingatkan bahwa pengajaran di madrasah tidak boleh hanya berfokus pada aspek kognitif. Guru madrasah harus mampu menyentuh ranah afektif dan membentuk karakter.
“Kita tidak hanya mengajar ilmu, tapi juga menanamkan nilai. Pengajaran harus mampu mengubah sikap. Mengajar bukan hanya dengan kepala, tapi dengan hati dan ruh,” ungkapnya.
Saiful Mujab juga mengulas beberapa poin penting dari Asta Protas (8 Program Prioritas Kementerian Agama), di antaranya:
- Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan;
- Penguatan Ekoteologi dan Kesadaran Lingkungan;
- Layanan Keagamaan yang Berdampak Nyata; dan
- Pendidikan yang Unggul, Ramah, dan Terintegrasi.
Program ini, menurutnya, harus diterjemahkan dalam bentuk kurikulum cinta dan pembelajaran yang menghidupkan semangat kemanusiaan, keberagamaan, dan cinta tanah air.(Sua)
