Kakanwil : Ukir Kinerja Terbaik Untuk Kementerian Agama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Sragen – Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Farhani, Selasa (29/11) hadir di MAN 1 Sragen guna memberikan pembinaan kepada para guru di lingkungan Kabupaten Sragen. Lebih dari 130 orang guru hadir mengikuti pembinaan sekaligus Workshop Penilaian Kurikulum 2013. Pada kegiatan tersebut hadir mendampingi Kakanwil, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sragen, Ahmad Nasirin.

Kakanwil menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas usaha keras para guru dan keluarga besar madrasah yang telah berusaha keras memajukan pendidikan di madrasah sehingga saat ini tingkat kepercayaan masyarakat semakin tinggi untuk mempercayakan pendidikan putra-putrinya di madrasah. “Terima kasih saya sampaikan kepada keluarga besar madrasah sehingga kini semakin diterima masyarakat,” kata Farhani.

Meski demikian sebagian masyarakat masih memberikan komentar miring kepada madrasah dan Kementerian Agama. Penilaian subyektif demikian sebenarnya tidak tepat. “Menurut hasil survey yang dilakukan oleh  SMRC, pada tahun 2016 Kementerian Agama menduduki posisi kedua terbaik Kinerja lembaga dan Kementerian,” jelas Kakanwil. Selanjutnya peserta diajak untuk mencintai dan  bangga menjadi bagian dari Kementerian Agama.

Disampaikan Farhani, salah satu kompetensi guru yang harus selalu dikembangkan yaitu kompetensi kepribadian. “Siapapun orangnya, bila ada pengaduan terkait kehormatan/kode etik, pasti akan diproses sesuai aturan yang berlaku, bagi pegawai yang sudah terlanjur, saya minta untuk segera dihentikan dan bertaubat, minta ampun kepada Tuhan,” tegas Kakanwil.

Sebagaimana diketahui salah satu dari 5 nilai budaya kerja adalah “keteladanan”, maka ASN Kementerian Agama harus mampu memberikan contoh yang baik bagi dirinya, keluarga, dan masyarakat. Nilai Budaya Kerja yang lain yaitu: integritas, profesionalitas, inovasi, dan tanggung jawab.

Terkait dengan capaian nilai reformasi birokrasi di Kementerian Agama, disampaikan bahwa reformasi birokrasi di bidang pelayanan publik masih berada di garis merah, untuk itu diluncurkan program Pembangunan Zona Integritas yang bertujuan untuk menciptakan wilayah yang bebas dari korupsi, wilayah yang bersih dan melayani.

Hasil reformasi birokrasi di Kementerian Agama membuahkan tunjangan kinerja sebesar 40%, dan naik menjadi 60% pada tahun 2016, rasa syukur itu diwujudkan dengan berusaha meningkatkan prestasi kinerja sesuai degan tugas dan fungsi masing-masing. Peserta diajak untuk mengukir kinerja terbaik untuk madrasah dan Kementerian Agama. “Capaian Ini harus kita syukuri bersama, dan mari kita mengukir kinerja terbaik untuk kemajuan madrasah dan Kementerian Agama,” pungkasnya mengakhiri pembinaannya. (fat/gt)