Wonosobo – Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional-Berbasis Komputer atau UAMBN BK merupakan suatu sistem pelaksanaan Ujian Akhir bagi Madrasah dengan menggunakan media komputer. Artinya pihak Madrasah harus memfasilitasi siswa dalam melaksanakan ujian tersebut. Namun hal itu tidak harus menjadikan madrasah yang belum mampu memberikan fasilitas kepada siswanya untuk tidak melaksanakan ujian. Pihak madrasah bisa bekerjasama dengan beberapa madrasah yang sudah memiliki laboratorium komputer disekitarnya untuk melaksanakan ujian tersebut.
Hal tersebut juga dialami oleh MTs N 2 Wonosobo, dimana dalam pelaksanaan UAMBN BK MTs tahun 2017/2018 Madrasah masih menginduk di Laboratorium Komputer di MAN 2 Wonosobo. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat siswa dan pihak Madrasah untuk mensukseskan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional – Berbasis Komputer. (03/04)
Terbukti dari pemantauan atau hasil monitoring yang dilakukan oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo diamana ujian yang diikuti oleh sebanyak 155 siswa dihari kedua pelaksanaan UAMBN BK terpantau berjalan dengan lancar.
Kepala Madrasah Muhamad Abdul Maliq saat ditemui mengungkapkan, sejauh ini Madrasah memang belum bisa menyelenggarakan UAMBN BK secara mandiri lantaran belum tersedianya perangkat atau laboratorium komputer yang memadai.
“Terimakasiah atas kunjungan dari Kepala Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo yang sudah bersedia memonitoring langsung proses UAMBN BK MTs N 2 Wonosobo, namun kami mohon maaf karena sejauh ini kami belum bisa melakukan ujian secara mandiri artinya masih meminjam laboratorium milik MAN 2 Wonosobo, karena kami memang belum memiliki atau belum bisa memfasilitasi siswa dengan laboratorium komputer atau perangkat komputer online yang memadai,” ungkapnya.
Melihat kondisi yang ada pada MTs N 2 Wonosobo tersebut, M Thobiq selaku Kepala Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo angkat bicara. Pihaknya memberikan motivasi dan himbauan kepada pihak Madrasah, agar mampu memfasilitasi siswanya dengan baik dan tahun berikutnya sudah bisa melaksanakan ujian secara mandiri.
“Anak didik kita adalah tanggung jawab kita 20 tahun ke depan, jangan sampai kita memiliki sebagian kesalahan dari masa depan mereka. kita harus mampu menunjang potensi mereka baik dari fasilitas yang memadai ataupun pendidik yang berkompeten di bidangnya. Saya juga menghimbau Kepada Kepala Madrasah dan pihak Madrasah agar mampu mengupayakan fasilitas yang dibutuhkan siswa, agar tahun depan penyelenggaraan ujian bisa mandiri di sekolah, tidak nebeng lagi. Dan ini mendesak harus dilakukan agar madrasah bisa lebih baik kedepannya. Madrasah bisa, Bisa Madrasah.”
Sementara itu, pihaknya juga berharap agar MTs N 2 Wonosobo mau melakukan Studi Banding ke beberapa MTs unggulan didaerah lain, Hal itu diharapkan bisa membantu MTs 2 Wonosobo mampu meng upgrade wawasan, memperbaiki fasilitas madrasah dan meningkatkan produktivitas siswa.( ps-ws/rf)