Purwokerto : Menara Pandang yang berbentuk bunga teratai kini menjadi icon wisata Banyumas,sekaligus merepresentasi wisata yang sinergi dengan wisata religi,dimana didalamnya di simpan tujuh kitab suci dan disekitarnya bakal dibangun tempat2 ibadah 6 agama.Destinasi wisata yang terletak di jalan baru Bung Karno Purwokerto ini sekaligus memperkuat pentingnya disinergikan dunia wisata dengan wisata edukasi,yakni dalam rangka penguatan moderasi beragama yang digaungkan oleh Kementerian Agama. Adapun 7 Kitab Suci yang disimpan adalah dari agama Islam , Kristen , Katolik , Hindu , Budha , Konghuchu dan Penghayat Kepercayaan. Seremonial penyimpanan ini dilakukan oleh Bupati Banyumas , Wakil Bupati Banyumas , Ketua DPRD Banyumas , beserta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas dan Forkompinda , Rabu , (27/04)
Penyimpanan 7 Kitab Suci dari 6 agama yang diakui di Indonesia dan penghayat ini mengawali dibukanya jalan Bung Karno serta soft opening Menara Pandang dan warung kuliner “Madhang Maning Park “di jalan penghubung antara jalan jenderal Sudirman Kranji dengan jalan Gerilya Tanjung.
Dalam sambutannya Bupati Husein menyampaikan bahwa pemerintah pusat telah mengambil berbagai kebijakan , salah satunya adalah dengan meluncurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai kebijakan fiskal untuk pemulihan perekonomian dan mengatasi pandemi Covid 19.
“ Pemkab Banyumas merespon program ini dengan menitik beratkan pada pengembangan sektor pariwisata yang diharapkan menjadi pemicu dan pemacu bangkitnya perekonomian di Kabupaten Banyumas,dan berharap masyarakat bisa berwisata sekaligus belajar tentang pentingnya toleransi,” terangnya.
“ Kita telah membangun beberapa spot wisata baru serta melakukan revitalisasi di tempat – tempat wisata yang sudah ada guna menambah daya tarik agar wisatawan mau berkunjung ke kabupaten Banyumas. Salah satunya adalah di kawasan kota baru di sepanjang jalan Bung Karno ini.,“ tutur Husein .
“ Pembangunan ditempat ini selain akan mempercantik satu sudut di wilayah kota Purwokerto , juga diharapkan mampu menjadi trigger untuk mendorong laju perekonomian masyarakat.,“ tuturnya lebih lanjut.
Sementara itu Kepala Kantor Kemenag Banyumas Aziz Muslim mengucapkan terimakasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Banyumas beserta jajaran Forkompinda yang telah menyediakan tempat yang luar biasa di Menara Pandang sebagai lokasi penyimpanan 7 Kitab Suci dari 6 agama di Indonesia dan penghayat.
“ Peletakan kitab suci di tempat tertinggi dalam satu tempat yang sama di menara pandang menyimbolkan sebagai penghormatan tertinggi akan kitab suci tersebut , ini menandakan sebagai simbol kebersamaan serta persatuan antar penganut agama dan penghayat di Indonesia. Hal ini sesuai dengan program yang telah dicanangkan oleh Gus Men yaitu moderasi beragama ,” jelasnya.
Senada dengan Kakan Kemenag , Bante Parijhanavaro selaku pemuka agama Budha juga mengucapkan terimakasih kepada Bupati , Wakil Bupati dan Forkompinda Banyumas yang telah memfasilitasi serta menyediakan tempat khusus di menara pandang sebagai lokasi penyimpanan kitab suci.
“ Tempat ini sebagai simbolisasi kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Banyumas yang selama ini sudah terjalin dengan sangat bagus. Hal ini tidak lepas dengan adanya komunikasi yang baik antar pemuka agama di kabupaten Banyumas melalui FKUB dengan Pemkab Banyumas serta kantor Kementerian Agama Banyumas.”
“ Harapan kami semoga pembangunan kampung pancasila di lokasi ini segera dapat terwujud,” pungkasnya.(yud/rf)