
Semarang (Humas) – Salah satu ibadah yang hanya ada pada Bulan Ramadan adalah Salat Tarawih. Salat tarawih adalah Salat sunnah yang dilaksanakan pada malam ramadan setelah salat isya’. Momentum langka ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan amal ibadah pada bulan Ramadan.
Sehubungan dengan hal tersebut Badan Amalan Islam (BAI) Jawa Tengah mengadakan Tarawih Keliling (Tarling) di beberapa masjid di Jawa Tengah. Pada Tarling putaran ke-16, yang menjadi tuan rumah adalah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah yang diadakan di Masjid Al-Hikmah pada Selasa Malam (18/3/2024).
Salat Tarawih dilaksanakan sebanyak 8 rakaat dengan 4 salam dan disambung dengan salat witir 3 rakaat. Salat Tarawih ini diimami oleh Multazam. Antusiasme masyarakat cukup tinggi terhadap kegiatan ini, terpantau jamaah salat tarawih memenuhi Masjid Al-Hikmah. Tidak hanya dari pegawai Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, jamaah juga hadir dari beberapa masyarakat umum sekitar.
Tidak hanya salat tarawih, BAI Jawa Tengah juga mengadakan ceramah agama dalam rangkaian tarawih keliling ini. Setelah Salat tarawih selesai dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang kemudian dilanjutkan dengan arahan dari Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Saiful Mujab. Dalam arahannya Saiful Mujab memberikan pesan-pesan penting untuk diimplementasikan dalam kehidupan. Saiful Mujab juga mengharap agar kegiatan ini dapat menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan.
“Semoga kegiatan tarling dapat mempererat tali persaudaraan dan melebarkan sayap untuk senantiasa membangun Jawa Tengah,” ungkap Saiful Mujab.
Adapun ceramah agama dalam kesempatan ini disampaikan KH. Hadlor Ihsan. Ceramah yang menyentuh hati ini disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami. Menggunakan contoh-contoh sederhana menjadi salah satu hal yang dapat memudahkan audien untuk memahami isi ceramah. Banyak petuah-petuah kehidupan yang disampaikan olehnya dalam ceramahnya. Salah satu pesan yang disampaikan yaitu harus mau mengeluarkan zakat dan shodaqoh tidak hanya menerima saja.
“Gelem nompo kudu gelem ngetokno.” Salah satu pesan dalam kutipan ceramah KH. Hadlor Ihsan.
Pesan yang memiliki makna dalam tentunya, sebagai umat islam kita dianjurkan untuk mengeluarkan sedikit harta kita untuk orang-orang diluar sana yang membutuhkan. Bahkan kita wajib mengeluarkan sebagian harta kita untuk mensucikan diri yaitu zakat fitrah. Tidak hanya ingin mendapatkan dari orang lain tapi juga harus mau mengeluarkan untuk orang lain.
Pesan-pesan dalam ceramah Kiai Hadlor diharapkan dapat menjadi motivasi untuk masyrakat luas. Semoga pesan-pesan tersebut tidak lupa untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. (naya/hilman).
