081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Kartu Nikah, Praktis Dan Kekinian

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Program baru yang digulirkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia pada awal 2019 adalah Kartu Nikah.Kartu Nikah yang bentuknya mirip KTP atau ATM tersebut berisi gambar kedua mempelai beserta nama masing-masing. Untuk menjaga keamanannya kartu tesebut dilengkapi dengan logo Kementerian Agama Republik Indonesia, hologram, dan barcode yang berisi data mempelai berdua. Setiap pasangan yang baru menikah per Januari 2019 akan memperoleh satu Kartu Nikah plus dua buku nikah warna coklat dan hijau secara gratis. Demikian disampaikan Arba’in Basyar, Kepala KUA Kecamatan Jebres, saat wawancara Minggu (17/3) kemaren.

Meskipun kartu nikah tersebut sudah dilaunching pada Januari 2019, faktanya untuk lima kecamatan yang ada di Kota Surakarta sebagai pilot proyek Kartu Nikah baru bisa dilaksanakan pada akhir Februari kemarin. Penyebabnya, menurut Arba’in,karena ada kendala pengadaan alat cetak dari rekanan kerja yang lambat.

Atas keterlambatan tersebut, lanjut Arba’in, Kepala Kemenag Kota Surakarta,Musta’in Ahmad memerintahkan semua pegawainya untuk segera bergerak dan mensukseskan program Kartu Nikah tersebut secepatnya.

“Jadi, sekarang kita melaksanakan pernikahan sudah membawa Kartu Nikah itu. Niku wau kulo kalih nggih sampun, Debegan kalian Tawangsari nggih sampun kulo sukani,” terang Arba’in yang baru saja melangsungkan pernikahan di dua tempat tersebut. Fungsi daripada Kartu Nikah tersebut menurut Arba’in adalah untuk efektifitas.

“Jadi kalau pergi kemana-mana, misalkan menginap di hotel, hanya membawa Kartu Nikah yang setipis ATM atau KTP. Jadi tidak (usah) membawa Buku Nikah yang tebal itu. Lebih praktis dibawa kemana-mana, karena di Kartu Nikah tercantum foto berdua beserta namanya,” ujarnya. Andaikan diperiksa,lanjutnya, ataupun mungkin ada orang yang meragukan, tentang keabsahan Kartu tersebut  bisa ditunjukkan Kartu Nikahnya itu.

“Untuk Jawa Tengah baru ada sepuluh kota sebagai pilot proyek, termasuk Kota Surakarta,” imbuhnya.

Dengan memperoleh Kartu Nikah tersebut respon para pengantin cukup senang. Sampai dengan hari ini, menurut Arba’in, dirinya telah mengeluarkan antara 25 sampai 30 Kartu Nikah. (abdus-rma/bd)

Skip to content