Kota Magelang – Dalam rangka memperingati HAB Kemenag Ke-77 Tahun 2023, Kankemenag menggelar workshop bertema manajamen moderasi beragama ditempat ibadat dan penguatan program kampung religi di Aula. (Selasa, 27/12).
Workshop moderasi beragama dengan menghadirkan dua narasumber yakni Ketua FKUB Jawa Tengah Taslim Sahlan dan Kasubbag TU Kankemenag Kota Magelang ini lebih bersifat sharing untuk menemukan format yang lebih cocok untuk diterapkan dimasyarakat.
Sebagaimana diketahui, bahwa di tahun 2021 Kota Magelang dinobatkan sebagai kota tertoleran peringkat 6 se-Indonesia. Raihan prestasi ini tentunya merupakan wujud buah kerja nyata dari para pemangku kepentingan yang terkait.
Dalam narasinya Kasubbag TU Kankememnag Kota Magelang Abdurrosyid menandaskan bahwa semua pihak harus bahu mambahu menyemai sikap moderat dalam beragama bagi masyarakat melalui program kampung religi yang dikembangkan oleh pemerintah Kota Magelang hingga merasuk ke satuan yang terkecil, yakni keluarga.
“Dengan kerjasama seluruh stakeholder, kita akan bisa meningkatkan raihan peringkat sebagai kota tertoleran. Program kampung religi yang diprakarsai oleh Pemerintah Kota menjadi salah satu media untuk pengarusutaaman moderasi beragama hingga menjangkau satuan terkecil, yaitu keluarga,” tandas Abdurrosyid.
“Support terhadap program kampung religi dan bina kerukunan umat secara berkesinambungan harus dilakukan, mengingat program ini telah selaras dengan karifan lokal yang berkembang di masyarakat Kota Magelang. Dengan tetap mengedepankan jati diri masyarakat Kota Magelang yang memang bersifat toleran, baik kerukunan antar umat seagama maupun antar umat beragama, dan sinergi masyarakat dengan pemerintah akan terbangun lebih baik,” jelasnya kemudian.
Workshop moderasi beragama yang dihadiri oleh instansi plat merah seperti Pengadilan Negeri, Kejaksaan, TNI, Polri, Kesbangpol, Bagkesra Pemkot Magelang dan FKUB juga perwakilan dari pengurus rumah ibadat seluruh agama ini, diakhiri dengan komitmen bersama untuk bersinergi menciptakan keharmonisan dalam keragaman bagi masyarakat Kota Magelang, dan juga berupaya untuk meningkatkan prestasi yang lebih baik sebagai kota tertoleran. (Hari/rf).