KAB.PEKALONGAN,- Tantangan terhadap implementasi kurikulum merdeka semakin membuat satuan pendidikan berupaya mempercepat pengembangan kompetensi pada diri SDM nya. Guna memenuhi kebutuhan tersebut MTs NU TIRTO Pekalongan menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis atau Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka dengan mengusung tema Menuju Era Merdeka belajar, Merdeka Berubah, dan Merdeka Berbagi. Bimtek diselenggarakan bertempat di Aula MTs NU TIRTO. Kegiatan ini diikuti oleh 21 guru, dengan menghadirkan Narasumber yaitu Dra. Munasifah, M. SI dan H. Sobari Amin M. Pd. I.
Kegiatan dibuka oleh Pengawas Madrasah Kantor Kementrian Agama Kabupaten Pekalongan, Dra. Munasifah, M. SI, dalam sambuatannya Ia menyambut baik diadakannya kegiatan Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka Tahun 2022. Mengenai pengenalan tentang kurikulum merdeka, tak lupa beliau juga menyampaikan terkait hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan guna bersinergi bersama dalam arus kurikulum yang baru ini. Istilah-istilah baru di kurikulum merdeka seperti Capaian pembelajaran, Alur tujuan pembelajaran, Modul ajar, Modul projek, menjadi bagian inti yang disampaikan. Serta bagaimana guru dapat mengajar sesuai kebutuhan.
Pada sesi kedua diisi oleh Bapak H. Sobari Amin M. Pd. I yang mendemonstrasikan aplikasi Modul ajar. Dimana dalam aplikasi tersebut mengatur pengerjaan administrasi secara lebih ringkas dan efisien. Acara Bimtek IKM ini dilaksanakan selama dua hari yakni tanggal 2/10/2022 sampai 3/10/2022 pukul 08.00 – 15.30 WIB.
Kepala Madrasah, Bapak Salafudin, S.Ag, M.Pd.I, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Beliau juga berharap agar semua peserta dapat mengikuti kegiatan Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka ini dengan sebaik- baiknya agar memiliki gambaran terkait pengimplementasian kurikulum merdeka dengan maksimal.
“Semoga apa yang diperoleh hari ini akan menjadi pembuka wawasan terkait langkah praktis menerapkan kurikulum merdeka dari segi pendidik sebagai motor penggerak perubahan paradigma baru. Karena hal itu merupakan tantangan bagi kita semua.” ucap Salafudin (FI/MTb)