Surakarta (Humas) – Krisis lingkungan hidup menjadi isu global yang mendesak untuk segera diatasi. Perubahan iklim, kerusakan hutan, pencemaran, serta bencana ekologis lainnya telah menimbulkan dampak besar terhadap kehidupan manusia dan makhluk lainnya.
Menyadari hal ini, pendekatan teologis terhadap isu lingkungan yang dikenal sebagai ekoteologi semakin relevan dan penting. Kementerian Agama memiliki peran strategis untuk mengarusutamakan ekoteologi sebagai bagian dari program prioritasnya, mengingat agama memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membentuk kesadaran dan perilaku umat.
Melalui berbagai kegiatan, forum dan media Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Saiful Mujab selalu mengingatkan tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Melalui sinergi antara Bidang Penaiszawa Kemenag Jateng dan Surat Kabar Solo Pos, Saiful menjelaskan bahwa program ekoteologi merupakan sebuah jawaban dan bumi yang semakin rusak, ia sampaikan pada Jumat (12/9/2025).
“Kita berkewajiban menjaga bumi yang kita pijak, agar kita memberikan manfaat yang nyata dengan alam yang lestari untuk anak cucu kita,” ujarnya
Saiful berkata investasi jangka panjang ini sangatlah penting dan harus dimulai di lingkungan terderkat yakni rumah. Kemenag Jateng sendiri berkomitmen mendukung penuh program ekoteologi ini, dimulai dari internal lalu ke madrasah, ponpes dan semua tempat.
“Semua harus punya kesadaran yang sama, jaga alam, jaga keseimbangan, dan kita mulai dari rumah kita, dari madrasah dan ponpes agar anak-anak kita selalu berkelanjutan dalam memiliki kesadaran menjaga alam,” harapnya.
BW
