![](https://jateng.kemenag.go.id/wp-content/uploads/2025/02/DSC00205-1024x1024.jpg)
Semarang (Humas)-Sinergitas dalam rangka pengamanan dan pemanfaatan aset Barang Milik Negara (BMN), ditandai dengan Serah Terima Aset Negara Berupa Tanah Atas Nama Kementerian Agama RI antara Kanwil Kemenag Prov. Jateng dengan UIN Walisongo Semarang.
Kegiatan serah terima berupa sebidang tanah yang berada di wilayah Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, diselenggarakan di Gedung Rektorat UIN Walisongo pada Senin (10/2/2025).
Kepala Biro Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal Kemenag RI Ahmad Hidayatullah, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting karena di dalamnya ada satu unsur yang esensial untuk digarisbawahi yaitu pemberdayaan aset.
“Program pengelolaan BMN saat ini tidak cukup hanya untuk menjaga aset. Tetapi kita penting juga melakukan pemberdayaan aset, selain dapat digunakan secara efektif di Perguruan Tinggi juga diharapkan bisa memiliki nilai tambah dan itu adalah bagian dari misi Badan Layanan Umum,” jelasnya.
Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Saiful Mujab dalam sambutannya menjelaskan bahwa alih penggunaan aset tanah seluas 5,4 hektare dipandang sebagai langkah esensial untuk mendukung pembangunan kampus terpadu, termasuk pembangunan Madrasah Labschool yang diharapkan dapat menjadi pelopor dalam pengembangan pendidikan di Indonesia, khususnya di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.
“Setelah saya musyawarahkan dengan internal Kanwil yang prinsipnya pertama pemanfaatan aset yang kedua juga ada misi Kanwil terkait pengembangan madrasah dan ternyata disambut positif oleh UIN Walisongo, tentunya kami menghaturkan ucapan terima kasih,” tutur Kaknwil.
Sementara itu dalam sambutannya Rektor UIN Walisongo Prof. Nizar Ali, berharap Madrasah Labschool ini nantinya tidak hanya berfungsi sebagai tempat praktik bagi mahasiswa, tetapi juga sebagai pusat inovasi dalam pendidikan.
Keberhasilan proyek ini akan menjadi bagian penting dalam pengembangan pendidikan berbasis keagamaan di Jawa Tengah dan diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang. (RK)