Humas (Cilegon) – Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta’in Ahmad didampingi Kepala Bidang Urusan Agama Islam, Zainal Fatah dan Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf, Afief Mundzir hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ditjen Bimas Islam 2022 yang digelar secara luring di Cilegon, Kamis (3/3). Pada tahun 2022, Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah meraih Penghargaan Serapan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Tertinggi Ketiga setelah Kanwil Kemenag Prov. Maluku dan D.I. Yogyakarta.
Dalam laporannya, Direktur Jenderal Bimas Islam, Phil Kamaruddin sampaikan maksud serta tujuan digelarnya rakernas kali ini adalah untuk penguatan sistem koordinasi serta evaluasi Ditjen Bimas Islam dalam pelayanan keagamaan yang berdasar pada kebijakan prioritas dan mandatori Kementerian Agama, peningkatan tata layanan dibidang urusan agama islam dan pembinaan syariah, penerangan agama islam, bina KUA dan keluarga syariah serta pembinaan zakat dan wakaf.
“Sejalan dengan rasa syukur atas keberagaman bangsa Indonesia maka kita yang tergabung dalam struktur pemerintahan dalam hal ini adalah Kementerian Agama senantiasa memberi dukungan penuh bagi terselenggaranya layanan keagamaan bagi masyarakat. Hal ini juga merujuk pada spirit yang digelorakan oleh Bapak Menag bahwasanya Aparatur Kementerian Agama punya peran penting dan strategis dalam merawat harmoni di Indonesia melalui peningkatan dan pengamalan ajaran agama serta mewujudkan tatanan kehidupan bergama yang toleran dan ramah bagi semua anak bangsa,” tutur Phil Kamaruddin.
“Menindaklanjuti arahan Bapak Menag tersebut Ditjen Bimas Islam sebagai garda terdepan pembinaan umat, menjadi pemegang estafet atas pelaksanan dan penjagaan amanat besar tersebut. Sebagaimana gaung Tahun Toleransi yang dicanangkan berserta tiga elemen lainnya yang menjadi kewajiban mandatori kepada Ditjen Bimas Islam antara lain Moderasi Beragama, Revitalisasi KUA dan Transformasi Digital adalah pekerjaan rumah terpenting yang nilai dan ukuran keberhasilnya akan senantiasa dipuji pada setiap implementasinya, termasuk pelaksaan rakernas hari ini,” imbuhnya.
Acara dilanjutkan dengan Penyerahan pengharagaan secara simbolis untuk mewakili penerima penghargaan secara keseluruhan. Sedangkan dalam arahannya, Menteri Agama Republik, Gus Yaqut Cholil Qoumas sampaikan supaya Ditjen Bimas Islam mampu jadi etasalse wajah Kementerian Agama dengan menunjukan pelayanannya yang prima.
“Memperjuangkan kebaikan, memperjuangkan perbaikan dan memperjuangkan peradaban yang lebih baik bukanlah suatu hal yang mudah, pasti tidak mudah. Namun hal yang tidak mudah itu bukan tidak mungkin kita lakukan. Kalau kita bersama-sama kompak dalam satu barisan, saya kira sesulit apapun tantangannya kita bisa taklukan itu. Saya yakin kita semua, seluruh Aparatur Kementerian Agama sudah berada pada sisi sejarah yang benar. Insyaallah ini jadi bagian dari perjuangan kita,” tutur Gus Yaqut.
“Yang kedua, Ditjen Bimas Islam bersama Bimas Agama lain adalah etalase wajah Kementerian Agama. Oleh karena itu saya terus menekannya untuk memberikan pelayanan keagamaan yang prima kepada masyarakat. Saya tidak ingin apabila kita tidak melayani tuan-tuan kita secara sempurna. Saya ingin Ditjen Bimas Islam untuk mampu dan bisa menjadi ujung tombak Kementerian Agama serta garda terdepan dalam pelaksaan progam-progam prioritas Kementerian Agama,” imbuhnya.
Menag juga tekankan bahwa Kementerian Agama adalah Kementerian semua agama yang harus dipahami secara proporsionalitas. Kita tau agama islam merupakan populasi terbesar di negara Indonesia, maka sesuai dengan proporsinya kita wajib memberikan pelayanan yang proporsional juga. Harapannya setelah rakernas ini dapat terjalinnya langkah yang sama antara Kemenag Pusat dan Kemenag Daerah untuk mensukseskan seluruh program prioritas Kementerian Agama.
Rakernas tahun ini bertajuk “Transformasi Layanan Umat dan Perwujudan Good Governance dalam Fungsi Agama” digelar secara luring selama 3 hari pada 2-4 Maret 2022 di The Royal Krakatau Hotel, Cilegon. Sedangkan segenap peserta lainnya mengikuti acara secara daring melalui zoom meeting. Jumlah seluruh peserta kurang lebih sebanyak 500 orang yang terdiri dari pejabat Ditjen Bimas Islam, Kakanwil, Kakankemenag, Kabid dan Kasi Bimas Islam dan Penaiszawa seluruh Indonesia. (ps/rf)