Semarang (Humas) – Pengurus Wilayah Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Tengah serta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berkunjung ke Kanwil Kemenag Prov. Jateng. Dalam hal ini di sambut baik oleh Kabid PenaisZawa, M. Afief Mundzir guna menyiapkan aksi pendidikan dan pendampingan untuk para nara pidana (napiter) dan eks napiter untuk mencegah terjadinya aksi kejahatan luar biasa.
Kesepakatan kerjasama tersebut telah disetujui oleh tiga pihak yaitu Kabid PenaisZawa, Ketua LDNU Jateng, serta dari PBB yang diwakili oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) atau Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan pada hari Kamis (10/3).
Ketua LDNU Jateng, Adji Nugroho menyampaikan bahwa kegiatan atau aksi ini disiapkan untuk mengantisipasi maraknya potensi radikalisme dan terorisme yang menyelinap melalui berbagai aktivitas ekonomi dan pendidikan “Untuk pendampingan bagi napiter dan eks napiter harus dilakukan oleh seluruh stakeholders, baik dari instansi pemerintah, ormas, pesantren maupun lingkungan sosial keluarganya,” ungkapnya.
Adji Nugroho menambahkan bahwa “Selama ini pendampingan napiter dan eks napiter sangat bergantung kepada Pemerintah dan para Penyuluh Agama Kemenag” imbuhnya dilansir dari media cetak NU Online Jateng.
Selain itu, Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Jateng, M. Afief Mundzir juga menjelaskan bahwasanya para Penyuluh Agama Kemenag dalam melakukan pendampingan terhadap napiter dan eks napiter dilakukan melalui pendekatan dakwah moderat.
“Para Penyuluh Agama Kemenag dalam melakukan pendampingan terhadap napiter dan eks napiter menggunakan metode pendekatan dakwah moderat. Dengan adanya kerjasama ini kita bersama-sama melangkah untuk membasmi radikalisme. Kemampuan dan kompetensi para Penyuluh Agama Kemenag juga diharapkan untuk ditingkatkan terus agar dakwah yang disampaikan selalu mencerahkan dalam kondisi apapun,” tegasnya. (d/rf)