Kars Kedu – Untuk meningkatkan kapasitas penyuluh agama dalam berdakwah secara kreatif di era digital, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo mengadakan kegiatan Upgrading Pembuatan Konten Digital pada Rabu (11/6) di Rumah Makan Harmoni Kertek.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Kantor Kemenag Wonosobo, Dr. H. Panut, S.Pd., M.M., yang mendorong para penyuluh untuk aktif menciptakan konten dakwah di media sosial.
“Konten dakwah di media sosial harus orisinil, faktual, dan bermanfaat. Kita perlu hadir di ruang digital dengan pesan Islam yang moderat, sejuk, dan membangun,” pesannya.
Materi pertama disampaikan oleh Achmad Syalabi Katim Bimtek dan Supervisi Penyuluh Agam Kanwil Kemenag Jateng, yang membahas Perdirjen Bimas Islam Nomor 1172 Tahun 2024 tentang Petunjuk Pelaksanaan Dakwah Melalui Media Sosial bagi Penyuluh Agama Islam. Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa peraturan ini menjadi panduan penting agar penyuluh berdakwah dengan bijak dan bertanggung jawab.
Ringkasan Poin Penting Perdirjen Bimas Islam 1172/2024:
Penyuluh aktif di medsos: dianjurkan menggunakan Instagram, TikTok, YouTube, dan lainnya.
Konten edukatif dan damai: menjunjung nilai Islam rahmatan lil ‘alamin, hindari hoaks, provokasi, dan ujaran kebencian.
Bentuk konten fleksibel: bisa berupa tulisan, infografis, video pendek, siaran langsung, atau podcast.
Etika dan pelaporan: menjaga bahasa yang santun dan melaporkan aktivitas dakwah digital secara berkala.
Setelah sesi regulasi, Syalabi juga memberikan pelatihan penulisan berita online. Peserta diajak memahami teknik membuat judul yang menarik, menyusun lead, dan menyampaikan informasi secara padat dan berimbang.
“Berita penyuluhan jangan sekadar laporan kegiatan. Buatlah tulisan yang bisa menginspirasi, mengedukasi, dan memperluas jangkauan dakwah,” pesannya kepada peserta.
Materi kedua disampaikan oleh Abdul Hamid, yang fokus pada praktik pembuatan konten menggunakan aplikasi Canva dan CapCut. Peserta dilatih membuat desain dakwah dengan Canva dan mengedit video pendek dakwah menggunakan CapCut.
“Dengan Canva dan CapCut, dakwah bisa dikemas menarik hanya dengan smartphone. Ini peluang besar bagi penyuluh untuk menjangkau generasi muda,” jelasnya.
Salah satu peserta, Yatman menyampaikan kesannya, “Saya sangat terbantu dengan pelatihan ini. Sekarang saya lebih percaya diri berdakwah lewat media sosial dengan konten yang lebih menarik.”
Melalui kegiatan ini, Kemenag Wonosobo berharap para penyuluh agama Islam menjadi pelopor dakwah digital yang kreatif, edukatif, dan membawa pesan Islam yang moderat di ruang publik digital.(Sumber: Moderanesia.com)