Wonosobo – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Wonosobo menggelar Pelantikan dan Sumpah Jabatan Analis Kepegawaian Ahli Muda, Penghulu dan 34 pegawai mutasi, Kamis (28/02). Acara yang digelar di Aula Kantor Kemenag Wonosobo tersebut dihadiri sebanyak 73 orang yang terdiri dari seluruh ASN Kantor Kemenag Wonosobo, seluruh penghulu dan Kepala KUA se Kabupaten Wonosobo.
Kepala Kantor Kemenag Wonosobo, H. M. Thobiq mengungkapkan, pihaknya berharap agar semua ASN di Kantor Kemenag Wonosobo, terutama yang baru dilantik untuk dapat mengemban tugas dalam bekerja sesuai dengan kalimat sumpah jabatan.
“Dalam sumpah tersebut diantaranya, ASN tidak boleh menerima hadiah dalam bentuk apapun dalam melaksanakan jabatan barunya tersebut,” ungkapnya saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Menurutnya, pengisian atau pergeseran jabatan dalam sebuah instansi merupakan hal yang biasa. Ia juga berharap kepada para pejabat yang dilantik agar bisa beradaptasi dilingkungannya yang baru.
“Diharapkan para pejabat bisa dapat bekerja dengan semangat, serta lebih profesional dan lebih inovatif dalam bekerja, karena jabatan adalah amanah maka harus dijaga dan tampilkan lah karya yang terbaik, Bekerjalah dengan ikhlas,” bebernya.
Selain itu katanya, Menteri agama sudah memberikan reward apresiasi kepada Kantor Kemenag Jawa Tengah mengenai juara 1 Badan Milik Negara (BMN), Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan layanan masyarakat, sehingga diharapkan para ASN dapat mengemban dan melanjutkan prestasi positif tersebut.
“Mari dukung prestasi tersebut dengan menyelesaikan SPJ dengan baik pada kegiatan 2019,” bebernya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam bekerja harus mengikuti 3 mantra, yaitu pertama adalah moderasi beragama artinya tidak ekstrem kiri ekstrem kanan. Mantra kedua adalah kebersamaan artinya selain kebersamaan dikantor juga selalu menjalin kebersamaan bersama semua agama bukan agama tertentu saja.
“Yang ketiga adalah integrasi data artinya data-data yang diberikan harus valid jangan copy paste dari tahun-tahun sebelumnya, data diharapkan harus sesuai dengan fakta. Kerja di Kemenag Wonosobo harus mendukung mantra Menteri tersebut dengan cara bekerja dengan sinkron, yaitu misalnya penyuluh dan penghulu agar sinkron dengan internal Kemenag maupun dengan Pemda. Gara Syariah dapat menggandeng Dinas Pertanian untuk kedepannya mampu mewujudkan zakat zuru',” pungkasnya.(PS-Ws/Wul)