081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Ketua FKUB Rembang Tutup Usia

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang Kabar duka menyelimuti segenap umat beragama di Rembang. Senin sore (16/01) sekitar pukul 17.45 WIB, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Rembang, M. Zaenal Amroni mengembuskan nafas terakhir. Beliau dimakamkan pada Selasa (17/01) di pemakaman Kabongan Kidul, Rembang.

Zaenal Amroni menutup perjalanan hidup pada usia ke-65 setelah menjalani perawatan selama tiga hari sejak Sabtu (14/01) di ruang ICU rumah Sakit dr. R. Soetrasno, Rembang. Menurut tim medis, beliau mengalami penyakit komplikasi, yaitu gagal jantung, diabetes, dan gula darah yang tinggi.

Zaenal Amroni merupakan salah satu kyai yang sudah terpilih menjadi ketua FKUB Kabupaten Rembang selama dua periode, yaitu 2011-2016, dan 2016-2021. Sehingga belum lama ini, pengurus FKUB yang dipimpinnya baru saja dilantik oleh Bupati.

Zaenal Amroni dikenal sebagai pribadi yang ramah, murah senyum, dan gemar bercanda.  Di bawah kepemimpinan beliau, FKUB Kabupaten Rembang mampu menjalankan semua program-programnya dengan baik. Bahkan, hubungan antar umat beragama di Kabupaten Rembang kian kondusif.

Menurut salah satu pengurus FKUB yang sempat menjenguk, Tajuddin Adib Fakhur, kondisi Amroni sempat membaik pada Ahad (15/01). “Kyai Amroni sempat sadar dan membaik, dan terlihat dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang yang membesuknya,” terangnya.

Sehingga tidak ada yang menyangka Kyai Amroni akan meninggalkan ke tujuh putrinya. “Beberapa minggu sebelumnya, beliau gemar bersilaturahim kepada teman-teman dan keluarga. Banyak hal-hal yang dibicarakan, mulai dari obrolan ringan hingga sejarah,” kata Ali Muhyiddin, Sekretaris FKUB Kabupaten Rembang.

Sementara tokoh Agama Hindu, Ketut Suardana menceritakan sosok Kyai Amroni. “Saya pribadi dan segenap umat Hindu di Rembang sangat kehilangan dengan berpulangnya Kyai Amroni. Walaupun saya baru mengenal, saya sudah terkesan karena beliau sosok yang sangat humoris, toleransi, dan mengayomi. Tidak akan saya lupa, sudah tiga kali beliau berkunjung ke rumah saya. Pada setiap kesempatan, beliau selalu berkata, kita yang ada di Rembang ini semua orang Rembang. Di Rembang tidak ada apa-apa. Tapi di Rembang apa-apa ada,” kenangnya.

Ketika beliau dimakamkan, segenap keluarga besar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang dan FKUB Kabupaten Rembang merasa sangat kehilangan sosok yang dikenal low profile ini.

Rombongan dipimpin oleh Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah segera bertakziyah pada Selasa pagi (17/01) menjelang pemakaman pada pukul 11.00 WIB. Atho’illah menyampaikan duku cita yang mendalam dan mendoakan husnul khotimah bagi almarhum. “Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran lebih,” ujarnya.—(ss/gt).

Skip to content