Kudus (Humas) – Hari pertama masuk pesantren merupakan waktu yang sangat penting untuk menjalin kemitraan dengan orang tua/wali santri. Mengenal dan memahami orientasi pesantren sangatlah penting bagi santri, pendidik dan wali santri.
“Saya bersyukur dan bergembira dari waktu kewaktu madrasah ini terus berkembang,” ucap Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta’in Ahmad, saat memberikan sambutannya di Pesantren Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus dalam acara Khutbatul Arsy pada Minggu, (30/7).
Kegiatan yang dilaksanakan di Halaman Madrasah Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus dihadiri Keluarga Besar Yayasan Darussalam 1969, beserta Ketua Yayasan, KH. Qomaruddin. Hadir sebagai undangan untuk untuk memberikan sambutan, Bupati Kudus yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus, Harjuna Widada, Kasubdit Kesiswaan Pendis RI, Imam Buchori yang hadir mewakili Dirjen Pendis Kemenag RI, Wakil Ketua BPIP, Dr. Karjono Atmo Harsono, dan tentunya Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, H. Musta’in Ahmad.
Kakanwil kembali tekankan Trilogi Madrasah. Tiga watak dasar Madrasah diantaranya adalah, keIslaman dan keIndonesiaa, keilmuan dan kemoderenan, serta kemandirian dan keumatan.
“Tiga watak atau trilogi madrasah ini harus kita jaga agar tidak terseret pada gaya pragmatisme hari ini,” ujar Musta’in Ahmad.
Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jateng juga menyampaikan bahwa akan turut memberikan wakaf dari keluarga besar Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah sebesar 100 Juta.
Menurutnya Madrasah dan Pesantren Nahdlatul Muslimin ini ada potensi bagus sebagai pesantren Pancasila.
Musta’in Ahmad mengajak semua untuk Bersama memastikan lembaga pendidikan agama menjadi tempat yang aman dan sehat bagi tumbuh kembangnya generasi muda dan calon pemimpin masa depan.
“Mereka tidak boleh terbebani persolan apapun, seperti kekerasan, pelecehan, bullying, perundungan dan sebagainya. Tugas kita, orang tua, para pengajar dan kita semua pelayan-pelayan di instansi pemerintah untuk memastikan ini,” jelasnya.(Sua/Rf)