Semarang (Humas) – Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan untuk merancang dan mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan lokal. Selain itu untuk mendorong inovasi dan kreativitas dalam proses pembelajaran, serta meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab peserta didik dalam belajar.
Hal tersebut ditekankan Kakanwil Kemenag Jateng Musta’in Ahmad, saat membuka kegiatan Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah Tahun 2024, bertempat di aula Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Semarang, pada Kamis (29/8/2024).
Lebih lanjut Kakanwil menyampaikan, Kurikulum Merdeka lahir sebagai respon atas kebutuhan untuk memberikan pendidikan yang lebih relevan dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Menurut saya Kurikulum Merdeka sesungguhnya jalan terang atas apa yg selama ini sudah kita laksanakan di madrasah. Kita semakin disadarkan bahwa ada ruang yang luas bagi kita untuk berimprovisasi, berinovasi dan ada ruang yang luas bagi kita mengangkat milik kita, muatan lokal yang sesuai jati diri kita,“ jelasnya.
Kakanwil berharap dengan komitmen, dedikasi dan sinergi bersama, implementasi Kurikulum Merdeka di Provinsi Jawa Tengah akan berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan di madrasah.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Madrasah Ahmad Faridi dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan penguatan ini diikuti oleh para Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah dan para guru bidang akademik. Diikuti oleh 94 peserta dari 48 MTs baik Negeri maupun swasta yang berlangsung dari tanggal 29 sampai dengan 31 Agustus 2024. (Rk)